Salin Artikel

Berkebun, Cara Warga Desa di Ciamis Berjuang di Tengah Pandemi

Imbasnya, penghasilan masyarakat terganggu selama pandemi.

Hal itu yang dirasakan sejumlah warga Kampung Cikembang, Desa Selamanik, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Mayoritas warga kampung ini memiliki usaha kecil atau industri rumahan.

Mereka berjualan makanan ringan, seperti jajanan anak sekolah.

Namun, saat semua pelajar mengikuti belajar dari rumah seperti saat ini, warga kebingungan karena barang dagangan tidak laku.

"Sekolah kan libur, dagangan tidak laku," kata Ketua Kelompok Tani Itikurih di Desa Selamanik Nana Sumarna saat ditemui di area perkebunan yang dikelola warga di Kampung Cikembang, Minggu (20/9/2020).

Di tengah kebingungan tersebut, Nana mengajak warga untuk berkebun.

Mereka diajak menanam pepaya Calina atau California.

"Pak Kades memberikan lahan (tanah carik) untuk dikelola kelompok tani," kata Nana.

Kebetulan, Nana memiliki pengalaman sebagai distributor buah-buahan.

Warga tersebut diberi bibit olehnya.

"Bibit dikasih, penjualan (hasil panen pepaya) saya terima. Saya berikan harga khusus," kata Nana.


Mengenai pemasaran, Nana mengaku sudah memiliki pasar.

Dia mengirim pepaya tersebut ke Cirebon.

"Permintaan seminggu 15 ton," kata Nana.

Pemberdayaan anak muda

Anggota Kelompok Tani Itikurih ada 30 orang.

Dari jumlah tersebut, 50 persennya merupakan anak muda.

"Anak muda itu awalnya berdagang. Usahanya kena imbas Covid-19, saya ajak ke sini," kata Nana.

Kini mereka tetap berjualan, namun waktunya tidak seharian penuh. Mereka setengah hari berjualan dan setengah hari lagi berkebun.

"Dagang sambil berkebun. Ada tambahan penghasilan," kata Nana.

Ubah tanah kering jadi produktif

Kepala Desa Selamanik Dodi Herdiawan mengatakan, pemerintah desa berkewajiban melindungi masyarakat, khususnya di bidang perekonomian masyarakat.

Oleh karena itu, dia memperbolehkan warga untuk menggunakan tanah carik desa untuk ditanam sayuran atau buah-buahan.

Awalnya, kata Dodi, lahan carik itu merupakan lahan tidak produktif.

Kini, setelah dikelola warga melalui kelompok tani, lahan itu bisa menghasilkan.

Sebenarnya, Dodi sudah tiga tahun lalu mengajak warga meningkatkan perkonomian kemasyarakatan.

Salah satu caranya dengan memanfaatkan lahan carik maupun pekarangan rumah untuk ditanami sayuran.

Untuk pembinaan warga, Dodi menggandeng ketua RT, RW, tokoh masyarakat dan ulama.


Selain itu, dia meminta dinas terkait untuk memberi pelatihan kepada warga.

"Peningkatan ekonomi kemasyarakatan di bidang pertanian, kita komunikasi dengan BPP, Dinas Pertanian. Untuk perikanan kita komunikasi dengan Dinas Perikanan, selain itu dengan UMKM Disperindag," kata Dodi.

Setelah perjuangan panjang, pada 2018 warga mulai sadar dengan tujuan pemerintah desa.

"Ketika warga menjalankannya, Alhamdulillah. Makanya saat ini sudah jadi kebiasaan di rumah-rumah semua tanam pohon, sayuran," ujar Dodi.

Jadi percontohan

Dodi menambahkan, desanya sudah dijadikan tempat studi banding oleh desa lain di kabupaten tetangga.

Misalnya, pada Kamis (17/9/2020) lalu, desanya kedatangan rombongan warga dari Kabupaten Tasikmalaya dan Garut.

Warga tersebut merupakan binaan PT Pertamina Geotermal Energi (PGE) Area Karaha. PT PGE memfasilitasi warga supaya mendapat ilmu pengetahuan tentang desa berwawasan lingkungan.

Government dan Public Relations PGE Area Karaha Asmaul Husna mengatakan, warga di area ring 1 PGE diajak untuk melihat desa berwawasan lingkungan di Desa Selamanik, Kabupaten Ciamis.

Selain warga, pihaknya turut mengajak pemerintah desa dan kecamatan di area PGE untuk studi banding.

Dengan studi banding ini, Asmaul Husna berharap, warga di sekitar PGE dapat mereplikasikannya di daerahnya masing-masing.

Diharapkan ada peran serta pemerintah desa maupun kecamatan untuk ikut membangun desa berwawasan lingkungan di daerahnya.

"Selama ini hanya kami yang inisiasi untuk membentuk seperti apa desa berwawasan lingkungan. Kali ini kami ingin mereka yang menerapkan itu," kata Asmaul.

https://regional.kompas.com/read/2020/09/21/07242171/berkebun-cara-warga-desa-di-ciamis-berjuang-di-tengah-pandemi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke