Cegah Klaster Keluarga, Pasien Covid-19 Dilarang Karantina Mandiri di Rumah

Kebijakan itu diambil untuk mencegah penularan klaster keluarga yang menjadi pemicu meningkatnya kasus Covid-19 di Kota Malang.

Pasien Covid-19 yang tidak mengalami gejala harus dirawat di safe house milik Pemkot Malang.

"Diusahakan isolasi mandiri digeser ke safe house," kata Humas Satgas Covid-19 Kota Malang Husnul Mu'arif di Balai Kota, Senin (14/9/2020).

Sehingga, tak ada lagi pasien Covid-19 yang menjalani karantina mandiri di rumah.

Meski begitu, Husnul belum memastikan kapan semua pasien yang karantina mandiri akan dipindah ke safe house.

Husnul akan menyampaikan rencana peniadaan karantina mandiri itu ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

"Iya nanti kita sampaikan dulu ke wilayah (Pemprov Jatim), kesiapan wilayah bagaimana lalu kesiapan daripada keluarga. Sosialisasi dulu," jelasnya.

Klaster sebaran virus corona lingkup keluarga di Kota Malang sudah lama muncul dan sempat mendominasi tambahan kasus.

Ketika itu, Pemerintah Kota Malang hanya menerapkan assesment rumah pasien Covid-19 yang tanpa gejala.

Jika rumah pasien memenuhi unsur rumah sehat, pasien tersebut diizinkan melakukan isolasi mandiri di rumahnya.

Saat ini, terdapat satu kompleks gedung yang dijadikan safe house di Kota Malang. Gedung itu milik pemerintah provinsi yang berada di Jalan Kawi.

Safe house itu berkapasitas 72 orang pasien Covid-19. Saat ini terisi sebanyak 51 orang.

Kasus meningkat signifikan

Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Malang meningkat signifikan dalam beberapa waktu terakhir.

Sebanyak 1.639 kasus positif Covid-19 tercatat di Kota Malang hingga Senin (14/9/2020).

Jumlah ini bertambah sebanyak 36 kasus dari hari sebelumnya.

Dari total kasus positif Covid-19 itu, sebanyak 150 pasien meninggal dan 1.090 pasien sembuh.