Salin Artikel

Dedi Mulyadi: Ide dan Gagasan Pak Jakob Harus Tetap Hidup Sepanjang Zaman

Dedi menyebutkan, ada dua hal yang menjadi titik fokus utama Kompas. Pertama adalah media ini berkomitmen pada demokrasi dan memiliki sikap objektif serta kritis.

"Saya kan lahir di era Pak Harto, Gus Dur, Bu Megawati, Pak SBY dan hari ini. Dia (Kompas) memposisikan diri sebagai jurnalisme independen. Siapa pun yang pimpin dia punya sikap dalam memandang kehidupan bernegara," kata Dedi kepada Kompas.com via telepon, Rabu malam (9/9/2020).

Selain itu, lanjut Dedi, Kompas memiliki komitmen terhadap keragaman alam dan budaya nusantara, sehingga Kompas cetak selalu mengulas sisi kebudayaan nusantara, baik keindahan alamnya maupun keanekaragaman budaya.

"Dan, saya adalah pembaca setia rubrik itu setiap minggu," kata wakil ketua Komisi IV ini.

Seiring dengan perkembangan zaman, lanjut Dedi, Kompas mulai beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi yang saat ini sudah masuki era digital dan era media sosial.

Maka tumbullah Kompas.com, Kompas.id dan Kompas TV  yang menjadi garda terdepan dari Kompas dalam membaca kebutuhan publik terhadap informasi melalui media digital.

"Idealisme inilah yang saya, sebagai pembaca setia, titipkan kepada penerus Pak Jakob Oetama agar pinsipnya dipegang teguh," katanya.

Menurut Dedi, Jakob Oetama adalah penoreh sejarah perkembangan media di Indonesia, mulai cetak, elektronik hingga digital. Jakob adalah tokoh di balik itu dan sekaligus pelaku sejarah.

Dedi berharap bahwa idealisme dan gagasan Jakob Oetama akan tetap hidup sepanjang zaman.

"Pak Jakob boleh pergi, tetapi ide dan gagasannya harus tetap hidup sepanjang zaman," katanya.

Jakob Oetama meninggal dunia pada usia 88 tahun di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (9/9/2020).

Jakob tutup usia pada pukul 13.05 WIB setelah sempat dirawat karena mengalami gangguan multiorgan.

Rencananya, jenazah dimakamkan esok hari, Kamis (10/9/2020), di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

https://regional.kompas.com/read/2020/09/09/23263661/dedi-mulyadi-ide-dan-gagasan-pak-jakob-harus-tetap-hidup-sepanjang-zaman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke