Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Wali Kota Singkawang Terinfeksi Covid-19 | Buru Penyebar Video Wanita Diarak Warga

KOMPAS.com - Berita seorang wanita di Palembang diarak warga karena tepergok mesum menjadi sorotan pembaca Kompas.com.

Peristiwa itu menjadi viral setelah ada warga yang mengunggah videonya di media sosial.

Polisi saat ini tengah memburu pelaku perekam dan penyebar video tersebut.

Sementara itu, kabar soal Wali Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Tjhai Chui Mie yang terkonfirmasi positif Covid-19 juga menjadi sorotan.

Walikota Tjhai menjelaskan kondisinya tersebut melalui rekaman video berdurasi 38 detik.

Berikut ini berita populer nusantara selengkapnya:

Dalam video yang beredar luas, Wali Kota Tjhai menjelaskan, berdasar hasil tes swab dirinya positif terkena Covid-19.

“Tadi pukul 22.00 WIB, telah dilakukan tes swab kepada keluarga kami dan hasilnya positif," kata Tjhai Chui Mie.

Tak hanya itu, Tjhai Chui Mie mengatakan, suami dan kedua anaknya juga terjangkit virus yang sama.

Gara-gara tak mampu membayar uang kos, suami istri asal Samarinda dan bayinya yang masih berusia satu bulan terpaksa tidur di pinggir jalan di atas gerobak sampah.

Menurut sang suami, Andika Pratama (35), pemilik kos tiba-tiba mengganti gembok pintu kos dan meminta uang indekos dibayar dulu.

“Pemiliknya bilang bayar dulu baru bisa masuk. Akhirnya kami tinggal di gerobak dekat tempat sampah di Jalan Belatuk,” terang dia.

Sebuah video berdurasi 30 detik menghebohkan warga Pasaman di Palembang, Sumbar.

Dalam video tersebut terlihat seorang wanita yang diarak warga tanpa pakai baju dan hanya menggunakan celana untuk menutupi tubuhnya.

Puluhan warga termasuk anak-anak ikut mengarak wanita tersebut yang peristiwanya terjadi pada siang hari sekitar pukul 14.00 WIB.

"Peristiwanya di Pasaman pada Minggu sekitar pukul 14.00 WIB. Warga menggerebek pasangan mesum dan kemudian wanitanya diarak di jalan," kata Stefanus yang dihubungi Kompas.com, Jumat (4/9/2020).

Saat ini polisi tengah memburu perekam dan penyebar video asusila itu. 

Syahrul, menjelaskan, pada pertengahan Agustus 2020, sapinya masuk ke kawasan asrama Polsek.

Menurutnya, kondisi pagar asrama itu sudah rusak dan membuat sapinya mudah masuk ke asrama itu.

"Jadi waktu itu sapi ayah dan sapi warga masuk di kawasan asrama Polsek, apalagi keadaan pagar sudah rusak. Saat itu anggota polisi melakukan penembakan," ujar Syahrul.

Sapi milik ayahnya yang ditembak oleh Brigpol M dalam kondisi bunting dan diperkirakan melahirkan pada Oktober 2020.

Mirisnya, sapi itu rencananya akan dijual untuk biaya kuliah dirinya.

Fandi Ahmad (30), napi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kota Prabumulih dan Andi Arli, napi asal Lapas Kota Lubuk Linggau, diduga melakukan penipuan terhadap temannya lewat media sosial.

Para pelaku mengaku sebagai anggota polisi dan TNI untuk merayu korban agar melakukan video seks secara virtual dengan berjanji akan menikahinya.

Tanpa disadari korban, aksi tersebut rupanya direkam oleh tersangka. Kemudian, Fandi mengancam akan menyebarkannya apabila korban tidak memberikan uang.

(Penulis: Kontributor Pontianak, Hendra Cipta, Kontributor Padang, Perdana Putra, Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor: Abba Gabrillin, Farid Assifa, Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2020/09/05/06060001/-populer-nusantara-wali-kota-singkawang-terinfeksi-covid-19-buru-penyebar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke