Salin Artikel

"Sejak Ada Corona, Pedagang Menderita Semua"

Pasar kembali dibuka dan dilakukan penyemprotan disinfektan saat pedagang kosong.

Dari hasil tracing lima pasien tesebut, diketahui ada 16 pedagang Pasar Wage yang dinyatakan positif Covid-19.

Namun aktivitas Pasar Wage tetap dibuka. Petugas terus melakukan penyemprotan saat pasar kosong untuk mencegah penyebaran virus corona.

Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindah) Banyumas Yunianto, penanggulangan Covid-19 harus berjalan seiring dengan kegiatan ekonomi.

"Antara ekonomi dan kesehatan tidak bisa dipisah, jadi harus jalan semuanya. Karena kita sudah melakukan langkah, kami berpendapat seperti itu (kondisi pasar sudah aman)," jelas Yunianto saat itu.

Ternyata penyebaran corona di Pasar Wage berdampak pada omzet para pedagang di pasar tersebut.

Pada akhir Juli 2020 lalu, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan penurunan omzet pedagang hingga 80 persen.

Bupati Banyumas bersama istri dan sejumlah kepala dinas kemudian berkunjung ke Pasar Wage pada Senin (27/7/2020). Mereka berbelanja sayur, buah, dan makanan tradisional.

Hal tersebut dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat untuk kembali berbelanja ke Pasar Wage.

Meski terdapat sejumlah pedagang yang terkonfirmasi Covid-19, Husein meminta masyarakat tidak perlu takut berbelanja di Pasar Wage.

Menurut Husein, pedagang yang terkonfirmasi positif telah dievakuasi dan menjalani karantina.

“Tidak perlu takut, kalau mau belanja, belanja saja. Asal tetap patuhi protokol Covid-19, yaitu menggunakan masker dan cuci tangan sebelum masuk atau keluar pasar,” katanya.

Setiap pagi mereka menabuh benda-benda yang ada di sekitarnya seperti timbangan, galon, kaleng, meja kayu, hingga gerobak dagangan.

Mereka akan berkumpul di tiga titik berbeda yakni pintu masuk utama, pintu utara, dan bagian tengah pasar.

Saat klotekan mulai, tanpa dikomando sebagian pedagang ikut berjoget. Beberapa dari mereka juga menyanyikan lagu-lagi kebangsaan diiringi musik klotekan.

Hadi salah seorang penjual cabai mengatakan sejak Pasar Wage terpapar corona, banyak warga yang takut berbelanja.

"Sejak ada corona itu pedagang menderita semua. Pasar Wage terkenal banyak penyakit corona, akhirnya timbulnya orang yang mau belanja pada takut," ungkap Hadi, Kamis (13/8/2020).

Ia mengatakan walaupun bupati telah berbelanja ke Pasar Wage, hal tersebut tak mengembalikan kepercayaan masyarakat untuk kembali berbelanja ke pasar.

"Sampai sekarang buktinya pembeli masih pada ketakutan," kata Hadi.

Sementara itu Kirdi salah satu penjual sayuran bercerita sejak ada pedagang terkonfirmasi positif corona, penjualannya menurun dratis.

"Paling sekarang tinggal seperempatnya (jumlah pelanggannya), sepi banget, jadi buat hiburan klotekan," ujar Kirdi.

Hal senada jua diungkapkan Niwan (60). Penjual petai tersebut bercerita selain untuk menghilangkan jenuh, klotekan dilakukan untuk menyambut HUT ke75 Republik Indonesia.

"Daripada sepi, bengong, mending klotekan, sambil menyambut HUT kemerdekaan," ujar Niwan.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fadlan Mukhtar Zain | Editor: Dony Aprian, Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2020/08/13/15510061/-sejak-ada-corona-pedagang-menderita-semua-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke