Salin Artikel

Kisah Cinta Pon pada Istrinya yang Tumor Otak, Rela Keluar dari Pekerjaan hingga Dikirimi Uang Orang Tak Dikenal

Suami istri di Desa Pusong Baru, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Aceh itu melewati hari-hari bersama, meski dalam kondisi yang tak mudah.

Sang istri, Fitri mengalami tumor otak semenjak empat tahun terakhir.

Selama masa-masa itu, pasangan hidupnya, Pon selalu setia merawat dan mendampingi.

Namun, kondisi belahan jiwanya yang terkena tumor otak membuat Pon bulat memilih meninggalkan pekerjaan.

Pon hanya ingin merawat istrinya hingga sehat.

Lebih-lebih, dengan penyakit itu, keadaan Fitri naik turun.

Dulu, Fitri hanya bisa berbaring tanpa bisa bergerak di tempat tidur rumah sakit.

“Sekarang sudah bisa duduk. Dulu sama sekali tak bisa bergerak. Hanya terbaring di rumah sakit,” tutur Pon.

Sempat dibawa ke Medan

Pon setia menemani istrinya menjalani pengobatan sekalipun harus berpindah-pindah kota.

Fitri, kata dia, pernah dirawat di Rumah Sakit Zainoel Abidin Banda Aceh.

“2,5 tahun saya tak keluar-keluar dari Rumah Sakit Zainoel Abidin Banda Aceh. Berkali-kali keluar dan masuk rumah sakit," Pon bercerita.

Kemudian Pon juga sempat membawa istrinya ke Medan. Di sana, Fitri menjalani operasi otak dan batang otak.

Usai operasi, dua kali selang dipasang di otak sang istri.

Terakhir, batok kepala sang istri diangkat tim dokter. Menyusul pengangkatan, luka-luka kecil kerap muncul.

Kini, kondisi Fitri jauh lebih baik.

Pon mengatakan, ketiga buah hatinya senantiasa menjadi penyemangat di kala situasi sulit.

“Saya bertekad sekuat tenaga, semampu saya, agar istri saya terus berobat. Jangan menyerah. Saya tak henti-hentinya berdoa pada Allah agar diberi kesembuhan,” kata Pon.

“Jika satu hari nanti saya punya uang, saya mau bawa istri ke rumah sakit luar negeri. Mana tahu di sana ada metode pengobatan yang mumpuni. Saya usahakan semuanya demi kesembuhan istri,” harap dia.

Pernah dikirimi uang orang tak dikenal

Selama kondisi lepas dari pekerjaan dan memilih merawat istri, Pon tak memiliki penghasilan yang cukup.

Namun, ia menuturkan, Tuhan seperti membukakan jalan baginya.

Orang-orang tak dikenal bahkan pernah mengirimkan uang ke rekening Pon.

“Saya pasrahkan pada Sang Pencipta. Banyak masyarakat yang sama sekali tak saya kenal membantu. Mengirimkan dana ke rekening saya. Saya bukan orang kaya, tapi saya bertekad untuk kesembuhan istri saya," kata dia.

Beberapa obat telah dijamin BPJS Kesehatan. Namun Pon masih harus membayar obat dan keperluan lainnya yang tak difasilitasi BPJS.

Jauh di lubuk hatinya, Pon selalu berdoa istrinya sembuh dan mereka berdua bisa membesarkan anak-anaknya dengan normal.

"Saya pasrah. Tugas saya berusaha, Allah membuka jalan,” kata dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Lhokseumawe, Masriadi | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2020/08/02/05450061/kisah-cinta-pon-pada-istrinya-yang-tumor-otak-rela-keluar-dari-pekerjaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke