Salin Artikel

Satu Napi Positif Covid-19, Diduga Tertular dari Makanan Penjenguk

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Satu orang narapidana Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Trenggalek, Jawa Timur, Senin (27/07/2020), terkonfirmasi positif Covid-19. 

Diduga, narapidana asal Kecamatan Watulimo, Trenggalek tersebut tertular dari makanan, yang dibawa penjenguk.

“Diduga satu warga binaan kami yang positif, tertular dari makanan penjenguk,” terang Kasubsi Pelayanan Tahanan Zainal Fanani, di kawasan rutan.

Satu narapidana Rutan Kelas IIB Trenggalek ini, terkonfrimasi positif setelah menjalani tes swab.

Napi kasus Undang-Undang Perlindungan Anak yang positif itu berinisial berinisial SJ.

Sebelumnya, SJ ikut menjalani rapid test massal terhadap 80 orang, termasuk warga binaan dan petugas lapas. 

Rapid test ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan Trenggalek, dibantu pihak puskesmas Rejowinangun. 

Rapid test masal tersebut atas usulan yang diajukan oleh pihak lapas kepada dinas kesehatan beberapa waktu lalu.

“Sebelumnya kami ajukan usulan ke dinas kesehatan, untuk rapid test menyeluruh,” ujar Zainal.

Hasil rapid test terhadap 80 orang tersebut, diketahui dua orang narapidana reaktif dan langsung dilakukan isolasi. 

Sedangkan pegawai lapas seluruhnya non reaktif.


Pada hari berikutnya, petugas puskesmas Rejowinangun menjemput kedua napi yang reaktif, ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dokter Soedomo unduk menjalani tes swab.

“Dari hasil tes swab diketahui, satu napi berinisial SJ positif, dan satunya lagi negatif,” imbuh Zainal.

Napi yang positif memiliki aktivitas dalam lapas sebagai korve atau tamping. 

SJ ditunjuk oleh petugas lapas, untuk membantu membawa makanan penjenguk dari pintu dua menuju pintu tiga.

Selama pandemi Covid-19, pihak rutan tidak menerima kunjungan. Namun, hanya menerima kiriman yang dititip di pintu dua.

“SJ ini membantu petugas, membawa makanan dari pintu dua ke pintu tiga,” terang Zainal.

Diduga, napi yang positif ini tertular dari makanan yang di bawa oleh pengunjung. Selama dalam lapas, SJ tidak pernah berhubungan langsung dengan pihak luar.

Setiap makanan sebelum dibawa oleh kurve, selalu disemprot dengan desinfektan oleh petugas.

“Selama ini Sj tidak pernah berhubungan dengan pihak luar. Makanan maupun barang, kami sterilkan terlebih dahulu dengan penyemprotan desinfektan di bagian bungkusnya,” ujar Zainal.

Atas adanya kasus positif di dalam rutan ini, dilaksanakan penyemprotan desinfektan setiap hari ke seluruh ruangan. 


Sebelumnya, penyemprotan dilakukan satu kali dalam sepekan.

Dari hasil tracing napi positif Covid-19 ini, ditemukan 11 kontak erat sesama napi. 

Kemudian, ke-11 napi kontak erat dilakukan rapid test, dan dua di antaranya dinyatakan reaktif.

Dua napi reaktif sudah diambil tes swab, dan hasilnya paling lama dua hari ke depan sudah diketahui.

Dua yang reaktif kini masih menjalani isolasi, dan diberi kelonggaran hanya sekitar ruang isolasi.

Hal ini dilakukan, agar napi yang menjalani isolasi tidak jenuh hingga trauma, sehingga imunitas tubuh menurun.

“Kami beri asupan makanan bergizi, serta vitamin sesuai arahan tim medis. Sejak awal, kami menerapkan protokol kesehatan” terang Zainal.

Untuk sementara, Rutan kelas II-B Trenggalek hanya menerima tahanan baru, setelah ada surat keterangan hasil rapid test non reaktif.

“Untuk tahanan baru, harus dilengkapi surat non reaktif,” ujar Zainal.

https://regional.kompas.com/read/2020/07/27/16385701/satu-napi-positif-covid-19-diduga-tertular-dari-makanan-penjenguk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke