Salin Artikel

Viral, Tudingan RS di Surabaya Labeli Pasien Positif Covid-19, Manajemen: Pencemaran Nama Baik

Kicauan itu diunggah akun Twitter @BalqisRrzq.

"Ini, Ayah aku ngetik buat grup keluarga ya. Pas ini posisi ayahku udah minta pulang paksa dan isolasi mandiri di rumah karena HASIL SWAB hampir 3 Minggu Ga KELUAR. Tapi aneh nya rs kekeh kalo ayah positif covid. Pdhal setelah swab dari program BU RISMA ayah 2 kali negativ," tulis akun @BalqisRrzq.

Pemilik akun juga menyertakan dua foto tangkapan layar ponsel yang menunjukkan percakapan melalui grup WhatsApp.

Dalam percakapan itu disebutkan bahwa Rumah Sakit Wiyung merekayasa hasil tes untuk mendapatkan dana bantuan Rp 200 juta dari pemerintah.

Dalam percakapan tersebut juga menuding rumah sakit mendapatkan uang ratusan juta rupiah dengan beberapa cara lain.

Hingga Senin sore, unggahan itu sudah di-retweet 1.110 kali dan direspons 574 komentar.

Pernyataan rumah sakit

Saat dikonfirmasi, Humas Rumah Sakit Wiyung Surabaya, Angelia Merry, mengaku bingung dengan kicauan tersebut.


"Kalau benar pasien Rumah Sakit Wiyung, namanya siapa, di situ tidak dijelaskan. Kami juga butuh membuka komunikasi langsung jika itu memang pasien kami," ujar dia.

Angelia mengatakan tidak bisa menjawab tuduhan akun tersebut karena sampai saat ini belum bisa mengonfirmasi pasien yang dimaksud.

Bahkan identitas pasien juga belum diketahui pihak rumah sakit.

Manajemen rumah sakit masih mempelajari apakah perlu untuk melaporkan pemilik akun tersebut ke pihak berwajib.

"Jika yang dimaksud adalah Rumah Sakit Wiyung, maka itu sudah masuk pencemaran nama baik," ujarnya. 

Kompas.com sempat kembali mencoba membuka kicauan tersebut pada Selasa pagi. Namun, unggahan tersebut telah dihapus, begitu juga dengan akun @BalqisRrzq yang tak lagi bisa ditemukan.

https://regional.kompas.com/read/2020/07/21/06270681/viral-tudingan-rs-di-surabaya-labeli-pasien-positif-covid-19-manajemen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke