Salin Artikel

Menyoal Status Zona Hitam di Solo

KOMPAS.com - Lonjakan kasus positif Corona di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (12/7/2020) menjadi perhatian serius pemerintah daerah setempat.

Sebab, dalam satu hari terjadi penambahan sebanyak 18 kasus baru.

Karena tingginya peningkatan itu, Solo juga disebut sebagai zona hitam penyebaran Covid-19.

Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani kepada wartawan.

"Solo tidak pernah mencatat sebanyak ini," kata Ahyani, Minggu.

"Ini Solo sudah zona hitam," jelasnya.

Ganjar geram

Pernyataan Solo masuk zona hitam membuat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo geram.

Bahkan, ia menuding orang yang membuat pernyataan itu dianggap tidak berdasar dan hanya karena tidak suka dengan kondisi Solo saat ini.

"Zona hitam ki jarene sopo to? (Zona hitam itu katanya siapa sih?) Yang ngomong siapa? Mungkin pengamat atau lagi benci? Kok banyak yang bilang zona hitam. Mungkin yang hitam itu bajumu!" ujar Ganjar saat ditemui di kantornya, Semarang, Selasa (14/7/2020).

Ganjar memang tidak menampik adanya lonjakan kasus baru di Kota Solo.

Namun demikian, lonjakan yang terjadi tersebut tidak lantas secara otomatis membuat Solo sebagai zona hitam.

Mengingat penyebaran Covid-19 di Solo dianggap lebih terkendali dibanding kota lain.

Sebab, jika dilihat dari jumlah kasus positif Covid-19, Kota Solo saat ini hanya mencapai 64 orang.

Jumlah itu jauh lebih rendah dibanding Salatiga mencapai 92 kasus dan Kota Semarang mencapai 862 kasus.

"Kan sudah kita kontrol. Dari Moewardi dan UNS sudah kita lakukan 3T. Kok masih banyak yang bilang zona hitam?" ujarnya.

Penjelasan Wali Kota

Sementara Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, penyebutan zona hitam tersebut agar membuat masyarakat lebih waspada.

Mengingat rata-rata kondisi normal sebelumnya penambahan yang terjadi biasanya hanya di angka satu hingga dua kasus, namun pada Minggu tersebut sehari mencapai 18 kasus.

"Zona hitam itu biar masyarakat lebih waspada. Secara indikator Solo belum masuk zona hitam. Zona hitam itu kalau di Solo yang positif itu sudah 60 persen dari total jumlah penduduk," ungkap dia, Senin (13/7/2020).

Meski demikian, Rudy menilai penyebutan status zona hitam tersebut tidak berlebihan.

"Kalau berlebihan sih tidak iya. Tadi saya sampaikan, biasanya tambahannya satu, dua kasus. Lha ini langsung 18 kasus positif," tutur dia.

Penulis : Labib Zamani, Riska Farasonalia | Editor : Dony Aprian, Teuku Muhammad Valdy Arief

https://regional.kompas.com/read/2020/07/14/16433911/menyoal-status-zona-hitam-di-solo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke