Salin Artikel

Prarekonstruksi Pembunuhan 2 Bocah oleh Ayah Tiri, Pelaku Dimaki Ratusan Warga

Prarekonsruksi itu dilakukan di rumah dan lokasi penemuan jasad korban.

Ratusan warga yang geram berkerumun menunggu kemunculan pelaku.

Rumah kontrakan pelaku berada tepat di belakang gedung sekolah Global di Gang Abadi, Jalan Brigjend Katamso, Medan, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun.

Polisi memasang garis polisi di pintu depan dan belakang gang tersebut serta lorong kecil menuju rumah pelaku.

Sejak Senin (22/6/2020) siang, warga sudah berkerumun di depan areal pekuburan Mandailing yang lokasinya berseberangan dengan Sekolah Global dan Gang Abadi, lokasi pembunuhan dan penemuan jenazah 2 bocah malang tersebut.

Di rumah yang berada di lorong kecil sebuah gang itulah pelaku menghabisi nyawa 2 anak tirinya.

Warga tunggu pelaku

Ratusan warga berkerumun di depan sekolah Global dan tanah pekuburan Mandailing menunggu kedatangan Rahmadsyah, terduga pelaku pembunuhan terhadap bocah IF (10) dan RA (5) membuat kemacetan panjang terjadi di Jalan Juanda Baru dan Jalan Brigjend Katamso Medan.

Mereka geram dan meluapkannya dengan makian dan umpatan.

Warga yang didominasi ibu-ibu dan anak-anak itu mulai berkerumun pukul 14.30 WIB.

Aibatnya lalu lintas di jalan tersebut menjadi macet.

Berkali-kali mereka berteriak kepada polisi agar pelaku dihukum berat.

Tak sedikit yang mencoba masuk ke Gang Abadi, yang menjadi salah satu akses ke bagian belakang gedung sekolah. Gang itu ditutup dengan kursi panjang dan dijaga petugas.

Pantauan di lapangan, polisi memasang garis polisi di depan dan bagian belakang Gang Abadi serta lorong kecil di belakang gedung sekolah dengan rumah warga.

Pada saat yang sama, warga yang berkerumun pun terus bertambah. Berkali-kali mereka diminta untuk membubarkan diri, mereka tetap bertahan.

Kapolsek Medan Baru, Kompol Riki Ramadhan pun turun tangan mengimbau warga membubarkan diri.

Menurutnya, jika warga berkerumun dapat mengganggu kerja polisi untuk melakuaan penyelidikan.

Jika ingin melihat apa yang sedang dilakukan pihak kepolisian di lokasi, menurutnya, warga dapat melihatnya dari media massa yang hadir di lokasi.

"Saya imbau warga kembali ke rumah masing-masing. Bantu kami bekerja. Kalau Bapak Ibu tetap di sini, jadinya kami batalkan saja rekonstruksi ini," katanya.

Namun demikian, warga tetap bertahan di batu jalan.

Dibutuhkan sekitar 20 menit untuk membuat warga membubarkan diri.

Kapolsek meminta agar lurah, kepala lingkungan, dan Binmas membantu mengarahkan warga ke rumahnya masing-masing.

“Dia tak punya hati. Tak punya perasaan. Kenapa beraninya sama anak-anak. Samaku aja lah yok. Kasih aku 5 menit, untuk menghajarnya,” ungkap seorang warga bernama Dedek dengan wajah marah.

Namun di saat warga mulai membubarkan diri, sebuah mobil Nisan Livina warna hitam melaju kencang ke Gang Abadi.

Beberapa orang turun dari mobil, salah satunya berkaos oranye dan tangannya diborgol.

Dia digelandang dengan setengah berlari menuju lorong kecil di gang tersebut.

Hanya sekitar 5 menit, pria berkaos oranye itu kembali digelandang masuk ke mobil lalu pergi meninggalkan lokasi.

"Tolong bantu kami. Biar kami bekerja,” ujar Kompol Riki berkali-kali.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko mengatakan, dalam prarekonstruksi ini, tersangka memeragakan 17 adegan.

Pantauan di lapangan, prarekonstruksi itu dilakukan di dalam rumah kontrakan pelaku dan di tempat penemuan jenazah.

Untuk menuju lokasi penemuan jenazah, mereka melalui pintu samping gedung sekolah tersebut. 

“Sementara prarekon ada 17 adegan. Bisa berkembang lagi, nanti akan lebih detail lagi dan ada 2 titik TKP yang akan kita laksanakan rekon. Lalu, untuk saksi, ada 5 orang saksi yang diperiksa,” katanya kepada wartawan pada Senin sore.

Pelaku tak punya HP

Dijelaskannya, pelaku tidak memiliki ponsel. Sehingga komunikasi dengan istrinya menggunakan akun Facebook.

Karena itu, pelaku harus pergi ke warnet untuk membuka Facebook kemudian mengirim pesan.

“Komunikasi melalui akun Facebook karena yang bersangkutan tidak punya HP. Pelaku sudah tes urine dan hasilnya negatif. Pelaku sendiri ditangkap 7 jam laporan kita terima di Deli Serdang, di wilayah Deli Tua,” katanya.

https://regional.kompas.com/read/2020/06/23/06270661/prarekonstruksi-pembunuhan-2-bocah-oleh-ayah-tiri-pelaku-dimaki-ratusan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke