Salin Artikel

Bupati Landak Kalbar Keluhkan Lamanya Hasil Swab Test Covid-19

Keluhan itu disampaikan langsung kepada Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji saat mengikuti rapat secara virtual bersama seluruh bupati dan wali kota se-Kalimantan Barat, Selasa (2/6/2020).

"Mereka yang rapid test reaktif menunggu terlalu lama untuk konfirmasi apakah mereka positif atau negatif karena menunggu hasil dari Jakarta," kata Karolin dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/6/2020).

Karolin menyampaikan, karena terlalu lamanya hasil swab test mengakibatkan waktu isolasi dan waktu perawatan pasien menjadi panjang.

Menurutnya, hal ini juga yang menjadi kendala untuk melakukan rapid test massal.

"Waktu isolasi dan waktu perawatan pasien Covid-19 atau terduga Covid-19 terlalu panjang sehingga biaya terlalu mahal dan beban bagi pasien dan keluarga juga berat. Hal ini juga yang menyebabkan ketika kita berupaya melakukan rapid test massal agak sulit," papar Karolin.

Dia juga mengungkapkan hingga saat ini setidaknya ada sebanyak tujuh dokter dan puluhan perawat dan bidan di Kabupaten Landak yang hasil rapid test-nya reaktif dan masih menunggu hasil konfirmasi swab.

Untuk itu, dia meminta dukungan dari pemerintah provinsi agar segera berkoordinasi dengan pihak terkait sehingga memprioritaskan hasil swab semua tenaga medis tersebut.

"Hal ini juga dialami oleh tenaga medis kami.Kami mohon dukungan hasil swab tenaga kesehatan kami bisa diprioritaskan," pinta Karolin.


Selain itu, menurut dia sebaiknya pemerintah kabupaten dan kota juga diberikan fasilitas kesehatan untuk mendiagnosa secara pasti Covid-19, agar tidak terlalu lama menunggu hasil konfirmasi pasien yang positif atau tidak.

"Kalau semakin banyak tempat untuk melakukan diagnosa, kami yakin masyarakat justru antusias untuk bisa dites secara massal. Kita sekarang memang terkendala tenaga dan alat," pungkas Karolin.

Menanggapi berbagai keluhan ini, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan, akan segera memprioritaskan hasil swab test tenaga medis.

Hal ini dilakukan agar dapat segera diberikan tindakan cepat terhadap para pasien.

"Saya mengupayakan memberikan pelayanan hasil rapid test yang reaktif akan kita prioritaskan PCR-nya," ujar Midji.

Terkait usul penyediaan alat diagnosa Covid-19, Sutarmidji juga menyampaikan akan berusaha segera menyediakannya untuk kabupaten dan kota secara bertahap.

Menurutnya, pembiayaan hingga kesiapan sumber daya manusia perlu dikoordinasikan terlebih dahulu.

"Tahap awal mungkin kita tempatkan beberapa kabupaten yang berdekatan, kemudian ke depannya sudah harus setiap Kabupaten punya, tidak bisa tidak. Agar kita mudah dalam penanganan," tegas Sutarmidji.

Sebagaimana diketahui di Kalimantan Barat saat ini untuk mengetahui hasil swab test hanya bisa dilakukan di Rumah Sakit Untan dan pengiriman di Jakarta.

"Kita sudah mengirim sampel itu sebanyak 2.763. Yang sudah ada hasilnya 1.987 yang belum 776. Sekarang ini sudah mulai lebih cepat karena setiap hari biasanya sampai 200, sebelumnya hanya di bawah 50 itupun sampai dua minggu baru bisa ada, kalau sekarang hampir tiap hari," kata Midji.

https://regional.kompas.com/read/2020/06/03/10352851/bupati-landak-kalbar-keluhkan-lamanya-hasil-swab-test-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke