Salin Artikel

Korban Pencabulan oleh Guru Pesantren di Bandung Diduga Lebih dari 1

Kapolresta Bandung Hendra Kurniawan menyebut bahwa tidak menutup kemungkinan ada korban lain dalam kasus pencabulan ini.

"Korban sampai dengan saat ini masih satu orang, namun demikian tidak menutup kemungkinan ada korban lain," kata Hendra di Mapolresta Bandung, Rabu (27/5/2020).

Saat ini polisi sedang mencari petunjuk dari bukti-bukti yang telah didapatkan.

Pasalnya, penyidik mendapatkan foto-foto lain di laptop dan komputer tersangka.

"Karena ada indikasi foto-foto lainnya, apakah ada hubungan atau tidak masih kita dalami, mudah-mudahan cukup korban ini," ujar Hendra.

Polisi mengimbau kepada orang tua siswa di sekolah pesantren tersebut agar lebih intens berkomunikasi dengan anaknya.

"Agar lebih terbuka seandainya ada korban lain, tapi dengan saat ini masih satu korban," ucap Hendra.


Seperti diketahui, kasus pencabulan ini berawal dari seorang teman korban yang dikenal melalui Facebook pada 2016.

Pemilik akun tersebut memiliki foto korban yang tanpa hijab dan tidak berbusana.

Pemilik akun tersebut mengancam akan menyebarkan foto korban apabila tidak menuruti kemauannya.

Selanjutnya, pemilik akun tersebut meminta korban untuk berhubungan seks dengan seorang guru yang dibencinya.

Korban kemudian bercerita kepada EP yang merupakan gurunya. Korban yang ketakutan fotonya akan disebar kemudian meminta EP berhubungan seks dengan dirinya.

Awalnya EP menolak. Namun seiring waktu, EP menyetuji permintaan korban itu dengan dalih untuk membantunya.

Namun, EP menjadikan muridnya tersebut sebagi budak seks selama 4 tahun.

https://regional.kompas.com/read/2020/05/27/12400441/korban-pencabulan-oleh-guru-pesantren-di-bandung-diduga-lebih-dari-1

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke