Salin Artikel

Protes Belum Terima BLT Dana Desa, Warga: Uangnya Sudah Ada, Mengapa Disimpan?

Mereka mendesak kepala desa segera membagikan dana BLT kepada warga yang telah ditetapkan sebagai penerima.

Koordinator warga, Aulia Ja'far mengungkapkan data penerima BLT dana desa sudah ditetapkan bersama kepala desa, badan permusyawaratan desa (BPD), tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda, di Desa Balauring.

Namun, kata Aulia, Pemerintah Desa Balauring melakukan rapat khusus dengan BPD dan tokoh masyarakat membahas daftar penerima BLT. Padahal, tahap pertama BLT dana desa seharusnya telah dibagikan kepada penerima.

Kemudian, kepala desa Balauring mengadakan rapat bersama camat dan BPD pada 18 Mei. Dalam pertemuan itu, kepala desa mengusulkan penerima BLT ditinjau ulang.

Masyarakat Desa Balauring masih belum menerima informasi tentang pembagian dana BLT hingga Rabu (20/5/2020). Padahal, mayoritas penerima BLT di Kecamatan Omesuri telah mendapatkan bantuan.

"Kami minta uang tersebut segera dibagikan. Uangnya sudah ada. Mengapa disimpan? Masyarakat tidak bodoh sekarang," tegas Aulia di depan kantor Desa Balauring, Kamis (21/5/2020). 

Pernyataan Aulia pun mendapat dukungan dari ratusan warga yang melakukan aksi protes di depan kantor desa. 

"Bagikan uangnya. Uangnya sudah ada, harus dibagikan. Untuk apa disimpan," teriak warga dengan kompak. 

Dalam aksi itu, warga menyegel motor dan mobil pikap milik desa sebagai bentuk kekecawaan terhadap pemerintah desa.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Desa Balauring Syarif Patipilohi mengatakan, dirinya berhati-hati mengelola keuangan desa terutama BLT selama pandemi virus corona atau Covid-19.

Menurutnya, penyaluran BLT harus sesuai kriteria yang ditetapkan pemerintah pusat. 

"Sore ini kami bagikan uangnya," ungkap Syarif saat dikonfirmasi, Kamis.

https://regional.kompas.com/read/2020/05/21/18395811/protes-belum-terima-blt-dana-desa-warga-uangnya-sudah-ada-mengapa-disimpan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke