Salin Artikel

Fakta Abah Tono Berpenghasilan Rp 1.500 Per Hari, Ternyata Bohong hingga Kepala Desa Kesal

KOMPAS.com - Pengakuan seorang pemulung bernama Abah Tono, warga Bandung, Jawa Barat, yang terekam dalam video menjadi viral di media sosial.

Pasalnya, dalam video tersebut, Abah Tono mengaku hanya berpenghasilan Rp 1.500-Rp 2.000 per hari.

Dengan penghasilan sebesar itu, ia mengaku kadang pernah tak makan.

"Cukup beli minum saja, makan gimana nanti saja, kadang-kadang makan, kadang-kadang enggak. Uang Rp 1.500 kan gede buat Abah mah, bisa buat beli kerupuk," ucap Abah Tono.

Mengetahui video Abah Tono itu, tak sedikit warga yang iba dan berusaha mendatangi rumahnya karena ingin memberikan bantuan.

Namun, tak disangka, setelah mengetahui rumahnya ternyata banyak yang kecewa.

Sebab, diketahui Abah Tono orang yang berkecukupan dan pengakuannya di video yang viral hanya bohong.

Rumah dua tingkat dan motor

Kepala Desa Pangauban Enep Rusna mengatakan, setelah video tersebut viral banyak para dermawan yang datang untuk memberikan bantuan ke rumah Abah Tono yang berlokasi di Kampung Babakan Sondiri, RT 02 RW 07, Desa Pangauban, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Tapi mereka yang datang banyak yang merasa kecewa.

Sebab, mengetahui Abah Tono memiliki rumah dua tingkat dan motor.

"Malah hampir tiga tingkat walaupun belum beres, sepeda motor juga punya," kata Enep Rusna.

"Kalau yang mengadu ke saya ada tiga orang merasa ketipu. Ada dua kali saya dengar dia bilang seperti kena prank, atau apalah gitu. Karena banyak yang merasa tertipu, akhirnya yang tadinya mau ngasih bantuan ke Pak Tono malah ngasihnya ke tetangga Pak Tono yang benar-benar miskin," ungkapnya.

Tetangga dan aparat desa kesal

Setelah video tersebut viral dan banyak orang yang memberikan bantuan, tak sedikit para tetangga yang geram.

Pasalnya, tetangga merasa dianggap tak peduli dengan kondisi Abah Tono.

Padahal, selama ini Abah Tono kondisinya serba berkecukupan dan bahkan masih banyak warga yang kondisinya berada di bawahnya.

"Tetangga Abah Tono dicemooh karena dianggap tidak peduli. RT RW juga banyak yang tidak terima kalau dibilang Abah Tono buat makan saja susah," tuturnya.

Bahkan dirinya sempat ditegur karena dianggap membiarkan warganya kelaparan.

"Kenyataan Abah Tono punya rumah bagus, buat makan juga enggak kesulitan karena anak-anaknya pada kerja di pabrik-pabrik. Terus, bantuan tunai dari desa berupa sembako juga setiap bulan dikasih," ungkapnya.

Klarifikasi Abah Tono

Abah Tono mengaku ucapannya terkait hanya penghasilan Rp 1.500 per hari hanya bohong.

Hal itu dilakukan sebab dipaksa oleh salah seorang pemuda yang merekamnya.

"Itu si adik itu terus maksa. Di nanya pendapatan Abah sehari berapa, Rp. 1.500 betul itu yang keluar dari mulut Abah. Dia nanya cukup? Saya jawab cukup kalau buat beli kerupuk sama air minum. Dia nanya lagi, saya langsung lari, begitu," tutur Abah Tono.

Setiap hari, diakuinya memang bekerja mencari rongsokan dan penghasilannya tidak tetap. Namun kalau untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dianggap masih mampu.

"Saban hari bapak cari rongsokan, ada dapat ada enggak. Kalau dapat syukur, kalau enggak dapat ya enggak apa-apa. Itu kan cari nafkah, kalau makan ya bisa makan. Makan bukan kerupuk saja, ada sayuran, ada apa aja," katanya dalam video tersebut.

Penulis : Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana | Editor : Farid Assifa

https://regional.kompas.com/read/2020/05/11/17390691/fakta-abah-tono-berpenghasilan-rp-1500-per-hari-ternyata-bohong-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke