Salin Artikel

Sinyal Tanda Bahaya di Laut Bangka Gegerkan SAR Dunia, 7 Jam Dicari Ternyata...

Tercatat 17 kali sinyal tersebut memancar hingga membuat tim melakukan pencarian.

Ternyata sinyal tersebut tak hanya diterima Badan SAR Nasional (Basarnas), melainkan juga tim SAR di berbagai negara.

Apabila tak segera dikonfirmasi, tentu kondisi tersebut bakal menggegerkan SAR Internasional.

Setelah tujuh jam pencarian, akhirnya tim menemukan alat pelontar sinyal yang berbentuk kotak hitam tersebut.

Ternyata tak ada hal yang membahayakan di sekitar koordinat 1°45.168'S 107°10.412'E itu.

"Sebelumnya Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Pangkalpinangmenerima sinyal distress pada 6 Mei 2020 pukul 12.00 WIB, dengan jumlah notifikasi berkelanjutan sebanyak 17 kali yang dimulai dari pukul 11.59 hingga 17.08 WIB," kata Kepala Kantor SAR Pangkalpinang Fazzli dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/5/2020).

Diduga alat pelontar sinyal sengaja dibuang

Setelah dilacak, alat berjenis Emergency Position-Indicating Radio Beacon (EPIRB) tersebut ternyata berasal dari kapal SC Eternity XLVII-LPG Tanker milik PT Sukses Inkor Maritim.

"Selanjutnya tim mematikan perangkat tersebut dan balik ke dermaga," ujar Fazzli.

Dalam penyelidikan, diduga bahwa kotak hitam itu sengaja dibuang karena diganti dengan alat yang baru.

"Mereka membawa 2 unit EPIRB. Selajutnya EPIRB yang lama diganti dengan EPIRB yang baru dan yang lama dibuang ke laut. Seketika itu Basarnas mendapatkan notifikasi terus-menerus mengenai distress alert," kata dia.

Saat itu alat berasal dari kapal kargo yang melintas menuju Australia.

Diduga mereka juga membuang alat pelontar sinyal ke laut hingga mengirimkan sinyal darurat ke Basarnas.

SAR akhirnya mengirim broadcast ke kapal-kapal yang melintas guna mengonfirmasi alat tersebut.

Terkait peristiwa-peristiwa itu, SAR meminta agar alat EPIRB digunakan secara benar.

Pelaku bisa dikenakan sanksi karena melanggar aturan.

Ada sanksi berupa denda dan penjara sesuai Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Pangkalpinang, Heru Dahnur| Editor: Abba Gabrillin)

https://regional.kompas.com/read/2020/05/10/09245131/sinyal-tanda-bahaya-di-laut-bangka-gegerkan-sar-dunia-7-jam-dicari-ternyata

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke