Pemkot Surabaya Salurkan Paket Sembako untuk 27.023 KK Secara Bertahap

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kota Surabaya Hendro Gunawan mengatakan, bantuan sembako yang akan diberikan di luar data masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang sudah didata Pemkot Surabaya, Pemprov Jatim, ataupun pemerintah pusat

Hendro mengatakan, bantuan ini berasal dari Presiden Joko Widodo, yakni sebesar 10.000 paket sembako, bantuan dari Pemprov Jatim senilai Rp 200.000, serta bantuan dari pihak swasta dan Pemkot Surabaya.

"Bantuan sembako ini untuk tiga bulan ke depan. Isi sembakonya bermacam-macam, yang pasti ada beras. Tapi nilainya sama dengan nilai bantuan dari Kemensos senilai Rp 600.000,” kata Hendro di Balai Kota Surabaya, Selasa (5/5/2020).

Warga terdampak Covid-19 yang berhak mendapat bantuan ini untuk sementara berjumlah 27.023 KK.

Data tersebut akan terus bergerak dinamis setiap waktunya. Sehingga nantinya apabila ada warga Surabaya yang terdampak Covid-19 dan belum mendapatkan bantuan, warga bisa mengajukan melalui RW.

RW merupakan garda terdepan yang lebih mengetahui kondisi masyarakatnya.

"Nanti RW bisa memasukkan usulan warga terdampaknya, kemudian Dinsos akan melakukan verifikasi. Baru kemudian akan dilakukan penyerahan sembako bagi warga yang benar-benar berhak menerima," ujar dia.

Kepala Bappeko Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan, pendistribusian sembako akan disalurkan melalui kelurahan secara bertahap.

Pihaknya akan mendahulukan kelurahan yang telah menyelesaikan proses verifikasi.

"Begitu verifikasinya selesai, kami bisa langsung cairkan. Rencananya mulai besok pendistribusiannya ke warga yang kelurahannya sudah selesai melakukan verifikasi," kata Eri.

Karena itu, maka dia berharap tidak ada lagi warga Kota Surabaya yang protes belum menerima bantuan.

Sebab, bantuan tersebut memang dilakukan secara bertahap, sehingga apabila verifikasi di kelurahan itu selesai, maka saat itu juga langsung bisa disalurkan.

"Kami harap tidak ada warga yang bilang, 'loh, ini kok sudah dibagi, kok ini belum dibagi? Sekali lagi, ini disalurkan secara bertahap," tutur Eri.