Sebulan Kabur, 1 Tahanan Polda Sulsel Ditangkap Saat Bonceng Istri

MAKASSAR, KOMPAS.com - Satu tahanan kasus narkoba yang kabur dari rumah tahanan (Rutan) Polda Sulsel pada bulan Maret 2020 lalu kembali ditangkap oleh polisi, Selasa (21/4/2020) sekitar pukul 23.00 Wita. 

Direktur Reserse Narkoba Polda Sulsel Kombes Pol Hermawan mengatakan, satu tahanan tersebut bernama Erwin alias Wiwin (33).

Dia ditangkap di Desa Besu, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. 

Sejak melarikan diri pada 29 Maret 2020, Erwin langsung melarikan diri di Kabupaten Konawe. Dia ditangkap saat sedang membonceng istrinya dengan sepeda motor. 

"Anggota kemudian mengejar dan mengadang di jalan tersebut lalu mengamankan dan membawa Wiwin untuk diamankan di Polda Sultra sambil dilakukan pemeriksaan," kata Hermawan kepada wartawan, Rabu (22/4/2020) malam. 

Usai ditangkap, Wiwin langsung diterbangkan ke Makassar.

Saat dibawa ke tempat persembunyian salah satu tahanan kabur di wilayah Panampu Makassar, Rabu sore, Wiwin mencoba menyiku dan mendorong dada salah satu polisi yang mengawalnya.

Wiwin, kata Hermawan, kemudian melarikan diri di tengah kerumunan masyarakat.

Dia akhirnya kembali tertangkap usai polisi menembakkan peluru ke kakinya. 

"Tersangka sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk mendapatkan perawatan dan saat ini kondisi yang bersangkutan sudah membaik setelah dilakukan tindakan medis oleh dokter," tambah Hermawan.

Hermawan mengatakan, dengan penangkapan Wiwin, total sudah ada 6 tahanan kasus narkoba yang kembali ditangkap usai melarikan diri dari lantai 3 Rutan Polda Sulsel.

Enam tahanan yang ditangkap salah satunya merupakan otak rencana kabur tersebut.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 15 tahanan kasus narkoba kabur dari ruang tahanan (Rutan) Polda Sulsel, Minggu (29/3/2020) dini hari.

Para tahanan tersebut kabur usai menjebol terali ventilasi ruang tahanan yang berada di lantai 3.

Kabar kaburnya tahanan tersebut dibenarkan Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo.

"Ada kelalaian anggota. Insya Allah ini jadi bahan evaluasi bagi kita untuk membenahi sistemnya," kata Ibrahim saat dikonfirmasi via telepon, Selasa (31/3/2020) siang.