Salin Artikel

Kronologi Warga Pasuruan Rami-ramai Tolak Pemakaman Jenazah Pasien Positif Covid-19

Pelaksana Tugas Wali Kota Pasuruan Raharto Teno Prasetyo menjelaskan, jenazah keluar dari Rumah Sakit RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan, Jumat sore pukul 18.00 WIB.

Rencananya, ada lima pilihan tempat yang dijadikan lokasi pemakaman jenazah.

Namun, dari lima lokasi, tak ada satupun yang dipilih karena kontur tanah lebih rendah dari laut.

Pemkot Pasuruan akhirnya memilih TPU Gadingrejo sebagai TPU terbesar di Kota Pasuruan.

Saat prosesi pemakaman sekitar pukul 21.00 WIB, tiba-tiba serombongan warga datang memprotes pemakaman jenazah.

Bahkan, ada yang membawa parang.

Namun, dengan dialog, akhirnya warga mengerti dan membubarkan diri.

”Warga yang terprovokasi datang beramai-ramai. Bahkan, ada yang membawa parang. Tapi, setelah kami ajak dialog, saya sentuh nuraninya, bahkan saya mencium kening para penggali makam untuk meyakinkan warga, mereka akhirnya mengerti dan bubar,” kata Teno dikutip dari Kompas.id, Senin (13/4/2020).

Pemakaman akhirnya selesai pukul 01.00 WIB, Sabtu (11/4/2020).

Sebelumnya, penolakan pemakaman jenazah pasien Covid-19 juga terjadi di Sewakul, Ungaran, Jawa Tengah.


Jenazah yang ditolak merupakan jenazah seorang perawat.

Penolakan itu berujung penangkapan tiga provokator.

Pasca-adanya penolakan, warga meminta maaf.

Salah satu warga Sewakul bernama Soleh mengatakan, sebenarnya tidak semua menolak pemakaman tersebut.

Penolakan hanya dilakukan oleh oknum. 

Berita ini telah tayang di Kompas.id dengan judul: Yakinkan Warga, Wakil Wali Kota Pasuruan Cium Kening Penggali Makam

https://regional.kompas.com/read/2020/04/13/20041601/kronologi-warga-pasuruan-rami-ramai-tolak-pemakaman-jenazah-pasien-positif

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke