Salin Artikel

Semangat 2 Bersaudara Penderita Penyakit Kulit Langka berkat Pembaca Kompas.com...

Kedua anak kandung Zahril Hamid (39) tersebut sebelumnya mengalami penyakit kulit langka bernama trisomi 9 parsial atau kromosom 9.

Penyakit tersebut membuat kulit mereka akan terbakar ketika terpapar sinar matahari.

Kondisi itu pun telah dialami Nadia dan Vika sejak mereka kecil.

Zahril dan istrinya Yunani (37) tak patah arang untuk mengobati kedua putrinya agar bisa sembuh.

Namun, satu tahun belakangan, keduanya mengalami kesulitan karena kehabisan dana.

Tanah dan seluruh harta Zahril telah habis dijual untuk menutupi biaya pengobatan.

Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil.

Zahril pun sempat pasrah dengan kondisi tersebut.

Ia tak bisa mencukupi kebutuhan keluarga karena semuanya telah habis.

Begitu juga biaya transportasi untuk berobat dari desanya menuju ke Palembang yang memakan waktu sekitar lima jam perjalanan.

"Saya sudah lama tidak kerja, karena fokus mengurus anak. Kalau saya bekerja, istri saya kesulitan mengurus kedua putri kami," kata Zahril saat ditemui beberapa waktu lalu.


Semenjak kondisi Nadia dan Vika diberitakan Kompas.com, para pembaca yang bermurah hati mulai memberikan bantuan kepada Zahril demi kesembuhan anaknya.

Penggalangan dana secara online yang dilakukan melalui Kitabisa.com berhasil menggalang dana sebesar Rp 75.036.817 dari 1.042 pembaca Kompas.com.

Bantuan itu sangat membantu biaya kebutuhan sehari-hari keluarga Zahril untuk berobat demi kesembuhan putrinya.

"Saya sampaikan terima kasih kepada para pembaca Kompas.com, anak saya sekarang sudah bersemangat untuk sembuh. Dana ini digunakan untuk pembelian obat-obatan dan transport selama pemeriksaan kesehatan Nadia dan Vika," ujar Zahril saat ditemui, Sabtu (11/4/2020).

Adapun penyakit yang dialami Nadia dan adiknya Vika telah terjadi sejak mereka lahir.

Awalnya, sang Ibu mengira bahwa tanda merah di kaki anaknya tersebut adalah tanda darah.

Namun, ketika dibalut kain usai mandi, tanda itu malah melekat di kain dan membuat Nadia menangis.

Yunani bersama suaminya berupaya mencari pengobatan untuk putrinya tersebut dengan membawanya ke bidan desa setempat.

Namun, penyakit itu tak kunjung sembuh, bahkan kulit Nadia semakin melepuh seperti terkena panas.

Zahril mengatakan, saat berusia empat tahun, Nadia masih bisa berjalan, bahkan pergi sekolah untuk belajar seperti anak pada umumnya.

Namun, semakin lama penyakit itu menggerogoti kulit Nadia sampai membuatnya tak mampu lagi berdiri.

Jari-jari di tangannya pun menempel satu sama lain akibat kulit yang melepuh.

Hal serupa juga terjadi pada Vika.

Zahril sampai harus menjual seluruh hartanya, mulai dari kebun sampai tanah, untuk biaya pengobatan.

"Saya baru tiga bulan ini pakai BPJS, kemarin-kemarin tidak ada. Karena memang tidak ada yang mengurus. Kalau tanah dan kebun sudah saya jual semua. Terakhir mau jual rumah, tapi dilarang anak saya," ujar Zahril.

https://regional.kompas.com/read/2020/04/13/18031741/semangat-2-bersaudara-penderita-penyakit-kulit-langka-berkat-pembaca

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke