Salin Artikel

Fakta PDP Asal Bangladesh yang Meninggal di Babel, Usia 84 Tahun, Punya Riwayat Sakit Ginjal

SA adalah warga negara asal Bangladesh yang tiba di Pangkal Pinang pada 22 Maret 2020 bersama tujuh rekannya.

Keberadaan SA dan 7 rekannya pertama kali diketahui saat tim Kecamatan Belinyu dan puskesmas melakukan penyemprotan disinfektan di salah satu masjid pada Sabtu (21/3/2020).

Saat itu tim bertemu dengan rombongan yang baru tiba dari Merawang.

Dilansir dari Bangkapos.com, Camat Belinyu Syarli Nopriansyah mengatakan rombongan tersebut masuk Indonesia melalui Thailand dan menginap di Jakarta selama dua malam.

"Kemarin Jam 12.30, Tim Kecamatan Belinyu kebetulan melaksanakan kegiatan penyemprotan (semprot pertama) disinfektan di sana. Saat itu bertemu rombongan yang baru tiba dari Merawang. Mereka masuk ke Indonesia via Thailand dan sempat bermalam di Jakarta dua malam," kata Syarli, Minggu (22/3/2020).

Beberapa jam setelah penyemprotan, Syarli mengaku mendapat kabar jika salah satu rombongan panas tinggi.

Didampingi petugas Puskesmas Belinyu, tim mengambil data awal kondisi kesehatan 8 orang tersebut.

Satu orang yang diketahui bernama SA demam dan panas tinggi. Ia dievakuasi ke Rumah Sakit Eko Maulana Ali di Belinyu.

Lalu pasien dirujuk ke RS Depati Bahrin Sungailiat dan statusnya naik menjadi PDP pada 23 Maret 2020.

Syarli mengatakan setelah koordinasi dengan gugus kerja kabupaten dan provinis, tujuh rekan SA dievakuasi jam 2 dini hari. Status mereka naik jadi ODP.

Setelah evakuasi, warga sekitar menyemprot masjid dengan disinfektan.

"Memang semalam satu warga Bangladesh sudah dibawa ke RSUD Depati Bahrin Sungailiat, sedangkan tujuh orang lainnya sudah dikarantina. Sementara ini jejak-jejak mereka sedang ditelusuri sudah kemana saja mereka selama berada di Pulau Bangka ini. Bila sudah diketahui selanjutnya masjid-masjid yang disinggahi mereka ini akan dilakukan sterilisasi," kata Ansori

Ia mengatakan masyarakat Kecamatan Belinyu tidak perlu resah karena masjid tempat mereka menginap semalam sudah disterilisasi dengan penyemprotan desinfektan.

Sementara itu Direktur RSUP Ir. Soekarno Kepulauan Bangka Belitung dr. Armayani Rusli mengatakan pihaknya sempat terkendala bahasa dengan pasien.

"Masih diberi oksidasi, karena dia menggunakan bahasa yang tidak kita mengerti, digunakan bahasa Bangladeh yang merawat menggunakan bahasa Bangka sehingga tidak tahu bisa mengerti sepenuhnya apa yang dia ucapkan," ungkap Armayani, Senin (23/03/2020) dilansir dari Bangkapos.com.

Dia juga menuturkan, pihak rumah sakit juga sudah mengambil sampel swab dan sample darah dari pasien.

"Sudah kita ambil semua sample darahnya, berikut sample swab nya juga sudah kita ambil pagi tadi, terus sudah kita kasih jus dia dan ekstra puding dia yang minta," tuturnya.

Sementara dokter penyakit dalam Liya mengatakan pasien telah berusia lanjut dan memilik penyakit diabetes.

"Ada gejala pneumonia dan menderita diabetes," kata Liya pada Kompas.com, Senin, (30/3/2020).

Terkait meninggalnya SA, perwakilan jemaah tabligh Andre Effendi angkat suara.

Dilansir dari Bangkapos.com, dia tak ingin masyarakat beranggapan bahwa jamaah tabligh menjadi salah satu penyebab penyebaran covid-19 di Bangka Belitung.

"Kita ingin kepada masyarakat Bangka Belitung, agar jangan mudah menyebar berita dan mempercayai informasi hoaks, sebelum ada kepastiannya dari pihak yang berwenang akan hal ini," jelasnya.

Ia mengatakan SA memiliki penyakit ginjal yang sudah dideritanya sejak lama.

Selain itu ia mengatakan dari surat bernomor 445/0235/RSUDP Babel, dinyatakan pasien bernama SA negatif Covid-19 setelah dilaksanakan 2 kali uji sampel.

SA telah dimakamkan di pemakaman umum di Desa Air Anyer, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka.

"Kasian juga dengan jamaah di lapangan. Mereka seakan-akan membawa virus (Covid-19) ke Bangka. Bayangkan saja, mereka (WNA Bangladesh) jauh-jauh datang dari sana, berdakwah ke sini dan akhirnya meninggal di sini juga," terangnya.

"Kita keluarga besar Jamaah Tabligh Babel, juga sangat berduka atas meninggalnya Tuan Samsudin. Semoga dengan adanya keterangan ini, dapat meluruskan presepsi di masyarakat, bahwa dia negative Corona," katanya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Heru Dahnur | Editor: Aprillia Ika)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul WNA asal Bangladesh Status PDP Meninggal Dunia, Perwakilan Jamaah Tabligh Jelaskan Ini Penyebabnya

https://regional.kompas.com/read/2020/04/01/06070051/fakta-pdp-asal-bangladesh-yang-meninggal-di-babel-usia-84-tahun-punya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke