Salin Artikel

UPDATE Covid-19 di Sumut 28 Maret: 14 Positif Corona, 4.064 ODP

Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) juga melonjak dari 2.995 menjadi 4.064 orang. 

Dari 14 orang yang dinyatakan positif corona tersebut, dua orang meninggal dunia dan 12 orang lainnya masih dirawat di rumah sakit.

“Jumlah yang positif mengalami peningkatan 35,7 persen dari hari kemarin,” katanya. 

Dikatakannya, pasien dalam pengawasan (PDP) juga naik menjadi 77 orang dari hari kemarin yang masih berjumlah 76 orang.

Sementara PDP yang dinyatakan negatif tetapi masih dirawat di rumah sakit hingga kini sudah berjumlah 18 orang dari sebelumnya hanya 6 orang.

Pasien yang dinyatakan sembuh dan sudah boleh pulang masih tetap 3 orang.

Abaikan social distancing, jumlah ODP meningkat tajam

Namun, ada peningkatan angka orang dalam pemantauan (ODP).

Hingga Sabtu petang, ODP corona di Sumut melonjak ke angka 4.064 orang atau naik 26,3 persen dibanding sehari sebelumnya yang sebanyak 2.995 orang.

Padahal, pada Jumat kemarin jumlah ODP yang sudah melapor sempat turun dari posisi Kamis (26/3) yang sebanyak 3.080 orang.

Whiko mengakui, peningkatan jumlah ODP tersebut karena masih banyak masyarakat yang abai melakukan social distancing yang baru-baru ini diterjemahkan menjadi physical distancing atau menjaga jarak fisik.

“Untuk mencegah penyebaran Covid-19, masyarakat diminta untuk disiplin menerapkan physical distancing. Sebab, tidak semua yang terinfeksi menunjukkan gejala-gejala atau tanda. Sehingga kita wajib menjaga jarak,” ujarnya.

Selain itu, dalam upaya pengawasan terhadap para ODP, gugus tugas juga telah berkoordinasi dengan pihak keamanan setempat, termasuk TNI dan Polri.

Gugus tugas telah memberi identitas lengkap para ODP mulai dari nama dan alamat lengkap kepada polisi untuk dilakukan pengawasan secara ketat.


Lonjakan ODP diduga karena TKI ilegal mudik dari Malaysia

Dihubungi melalui telepon, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut lainnya, dr. Aris Yudhariansyah menambahkan, para pasien yang positif itu dirawat di RS Adam Malik dan RS Siloam.

"Itu sudah termasuk pengusaha yang beberapa hari lalu meninggal di RS Siloam. Hasil tesnya baru keluar. Jadi sudah dua orang positif yang meninggal dunia,” kata Aris.

PDP lainnya yang meninggal dunia yakni salah satu pejabat Pemko Medan, hingga kini hasil tes dari Balitbangkes Kementerian Kesehatan belum keluar.

Aris mengaku terkejut dengan data ODP yang tiba-tiba naik signifikan. 

Dia menduga, penambahan jumlah ODP itu terkait dengan para TKI ilegal yang dilaporkan baru masuk dari Malaysia, melalui Bandara Kualanamu dan Pelabuhan Tanjungbalai beberapa waktu lalu.

Selain itu, penambahan jumlah ODP itu juga karena masih banyak ODP yang membandel, tak mengikuti protokol kesehatan dengan mengkarantina diri sendiri di rumah.

Masih banyak dari mereka yang berkeliaran ke luar rumah.

Pemerintah sendiri tengah berupaya untuk mencegah penyebaran virus ini semakin meluas. Pusat-pusat keramaian diminta berhenti beroperasi.

Kafe dan restoran diminta membatasi jam operasional dan melayani pesanan jarak jauh.

Sejumlah ruas jalan di Medan juga mulai ditutup pada jam-jam tertentu. Masa libur anak sekolah juga dipertimbangkan untuk diperpanjang.

Masyarakat diminta untuk menghindari keramaian dan lebih banyak tinggal di rumah.  

https://regional.kompas.com/read/2020/03/28/19412731/update-covid-19-di-sumut-28-maret-14-positif-corona-4064-odp

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke