Salin Artikel

Warga Tegal yang Sayang Kampung Halaman Diimbau Tidak Mudik

"Saya mengimbau kepada warga Kota Tegal yang merantau di Jakarta, Lebaran tahun ini saya mohon jangan pulang. Sayangi kampung halaman, sayangi warga di kampung halaman," kata Dedy Yon di Balai Kota Tegal, Jumat (27/3/2020) malam.

Dedy mengatakan, gelombang mudik lebih awal memang sudah dirasakannya.

Tak hanya warga Kota Tegal dan sekitarnya, namun juga ke wilayah lain di Jawa Tengah.

"Banyak warga di Jawa yang merantau ke Jakarta. Sudah mulai ada yang mudik dari akhir-akhir ini. Di sisi lain, angka kasus di Jakarta cukup tinggi, 50 persen dari kasus nasional ada di Jakarta," kata Dedy.

Dedy mengatakan, jika terpaksa harus pulang kampung, warga harus menuruti anjuran pemerintah, yakni melaporkan diri kepada perangkat daerah setempat.


Kemudian, diperiksa kondisi kesehatannya dan mau menjalani karantina mandiri di rumah selama 14 hari.

"Siapapun orang asing atau orang yang baru datang dari luar berstatus orang dalam pemantauan (ODP). Kita akan pantau terus sampai 14 hari," kata Dedy.

Dedy mengatakan, penutupan seluruh akses ke dalam dan ke luar kota pada 30 Maret hingga 30 Juli 2020, diharapkan bisa efektif memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Menurut Dedy, aktitivas gerak masyarakat keluar rumah juga bisa dibatasi untuk mendukung seruan physical distancing.

"Kota Tegal sudah zona merah karena ada 1 warga positif Covid-19. Karena tidak ingin ada warga lain yang terpapar, maka lokal lockdown tetap kita laksanakan mulai 30 Maret," kata Dedy

https://regional.kompas.com/read/2020/03/28/08083441/warga-tegal-yang-sayang-kampung-halaman-diimbau-tidak-mudik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke