Salin Artikel

Mengenal Bilik Disinfektan Trisakti di Surabaya, Modifikasi Shower dalam Bak Kaca Kamar Mandi

Oleh Risma, bilik tersebut diberi nama Bilik Disinfektan Trisakti.

Contoh bilik yang diserahkan di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya adalah jenis chamber (ruangan) dan tunnel (terowongan).

Risma mengaku terpikirkan membuat bilik sterilisasi karena sudah ada sterilisasi yang terbuat dari tenda dan seperti tempat cuci mobil.

Ia menyebut penggunaan bilik lebih sempurna dibandingkan cuci tangan karena penyemprotan dilakukan di seluruh badan.

Risma mengatakan bilik sterilisasi masih disempurnakan, salah satunya adalah bagian bawah yang sebelumnya akan dipasangi karpet diganti dengan bahan khusus anti kuman.

"Bilik-bilik semacam ini akan kami bikin sebanyak-banyaknya. Dinas Cipta Karya juga baru bikin semacam ini,” tegas dia.

Selain itu cairan untuk penyemprotan masih dibuat oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya.

Pada Hasto, Risma menyampaikan keunggulan dari bilik yang dikembangkan oleh IT Tekom Surabaya untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Kalau pakai hand sanitizer hanya membersihkan tangan. Namun, dengan bilik disinfektan ini maka seluruh tubuh dibersihkan sehingga badan benar-benar bersih dari berbagai virus dan kuman," kata Risma, di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Sabtu (21/3/2020).

"Caranya dengan modifikasi shower dalam bak kaca kamar mandi, dan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan serta tim teknis, maka blower yang ditambahkan dalam bilik tersebut menyemprotkan disinfektan dengan ukuran tertentu," kata Risma.

"Hasilnya, selain lingkungan diamankan dengan penyemprotan disinfektan, maka tubuh pun akan terlindungi. Kami sedang merancang model yang berbentuk lorong sehingga mampu bekerja cepat dan skalanya lebih besar," ujar Risma.

Bilik tersebut dipasang di terminal pintu kedatangan satu dan dua.

Setiap pengunjung yang berada di terminal kedatangan domestik maupun internasional, akan melewati proses skrining melalui bilik sterilisasi tersebut.

"Sementara ini arahan dari Ibu Wali Kota ada dua titik (bilik sterilisasi), jadi yang di T1 dan T2 kedatangan (Juanda)," kata Kasi Pemeliharaan Bangunan dan Gedung, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) Kota Surabaya, Anggoro Himawan dikonfirmasi, Minggu.

Untuk bilik tipe terowongan dipasang di terminal satu kedatangan domestik dan tipe ruangan di letakkan di terminal dua kedatangan internasonal.

Namun rencannya tipe ruangan di terminal kedatangan internasional akan diubah tipe terowongan agar lebih cepat dan efektif.

Kepala Bidang Kekarantinaan dan Surveilans KPP Kelas 1 Surabaya, Budi Santoso menyambut baik langkah preventif yang dilakukan Pemkot Surabaya untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Semoga ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Alat ini akan beroperasi dari mulai adanya penerbangan di kedatangan dari pagi sampai malam. Penerbangan paling pagi jam 7 sampai jam setengah 11 malam," jelas Budi.

Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Robben Rico menargetkan pembuatan bilik tembus 10 unit per hari.

Nantinya, bilik-bilik tersebut akan dipasang di tempat keramaian atau tempat berkumpulnya masyarakat.

"Hari ini tadi kita sudah kirim ke Bandara Juanda masing-masing terminal ada satu unit. Sampai dengan sore ini kami sudah memproduksi tujuh bilik. Mudah-mudahan nutut sesuai target," kata Robben Rico saat ditemui di Taman Surya Surabaya, Minggu (22/3/2020).

Tujuh bilik yang telah dibuat akan ditempatkan di Kantor Pelayanan Polrestabes Surabaya, Samsat dan kantor pemerintah kota dan kantor-kantor lain yang banyak dikunjung masyarakat.

"Intinya, tempat-tempat yang mendatangkan cukup banyak orang, kita akan pasang bilik itu di situ," ujar dia.

Ia mengaku banyak permintaan untuk pengadaan bilik steril tipe terowongan ini, khususnya di wilayah perkantoran.

Meski demikian ia mengimbau kepada para pengembang perumahan agar membuat bilik sterilisasi secara mandiri.

Ia menjelaskan pembuatan bilik ini tidak begitu rumit sehingga bisa dibuat sendiri dan digunakan warga yang masuk ke perumahan bisa steril.

"Sesuai anjuran ibu wali kota agar pengembangnya dapat membuat masing-masing. Prosesnya hanya posisinya menggunakan pompa, selang, sprayer yang berfungsi untuk air kemudian jadi embun," kata dia.

Sementara itu Dinas Kesehatan telah menyiapkan sedikitnya 500 liter dengan kandungan campuran alkohol dan aquades.

"Sehari itu 500 liter (satu galon kuning). Kita sudah bikin dan dua hari sekali ngisinya. Kalau terlalu lama, khasiatnya tidak bagus," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ghinan Salman | Editor: Robertus Belarminus, Farid Assifa)

https://regional.kompas.com/read/2020/03/23/06320091/mengenal-bilik-disinfektan-trisakti-di-surabaya-modifikasi-shower-dalam-bak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke