Salin Artikel

Jumlah Babi yang Mati di NTT Mencapai 1.341 Ekor

Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT Dany Suhadi mengatakan, lebih dari 1.000 babi yang mati itu tersebar di tiga kabupaten dan satu kota di NTT.

Dany menyebut, di Kabupaten Belu terdapat 574 babi yang mati.

Kemudian, di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) ada 440 babi yang mati.

Berikutnya, di Kabupaten Kupang ada sebanyak 106 babi dan di Kota Kupang tercatat 221 babi yang mati mendadak.

"Ternak babi milik warga yang mati masih di Pulau Timor. Untuk Kabupaten Malaka, memang ada laporan, tapi kita belum data," ujar Dany kepada Kompas.com, Kamis (27/2/2020).

Menurut Dany, ratusan babi yang mati di Kabupaten Belu, positif terkena virus African Swine Fever (ASF) atau virus demam babi Afrika.

Sedangkan, untuk Kabupaten TTU, Kabupaten Kupang dan Kota Kupang, belum diketahui jenis penyakitnya.

Menurut Dany, saat ini sampel darah dan organ tubuh babi yang mati di Kabupaten TTU, Kabupaten Kupang dan Kota Kupang, telah dikirim ke Laboratorium Balai Veteriner Medan, Sumatera Utara.

Pengiriman sampel itu untuk dapat memastikan penyebab kematian babi.

Dany pun minta masyarakat turut membantu pemerintah melakukan pencegahan terhadap penyebaran virus tersebut.

Menurut Dany, pihaknya masih terus mendata jumlah babi yang mati di kabupaten lainnya di NTT.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/27/10231611/jumlah-babi-yang-mati-di-ntt-mencapai-1341-ekor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke