Salin Artikel

Balita Tewas Digigit Ular, Pemangku Desa Sebut Darurat Serum Bisa

Sebab Adila meninggal setelah dirawat selama lima hari sejak Jumat (7/2/2020) di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati Kota Cirebon.

Kepala Desa Pamengkang, Kecamatan Mundu, Kosasih, menyebut daerahnya belum ada serum antibisa ular sehingga penanganan pasien tergigit ular tidak optimal.

Dia pun berharap agar pemerintah mengupayakan rumah sakit daerah memiliki serum antibisa ular.

“Mohon kepada pemerintah Kabupaten Cirebon untuk menindaklanjuti dan mohon bantuannya apabila ada kejadian seperti ini lagi agar cepat untuk mengatasi ular jenis macam ini," kata Kosasih ditemui Kompas.com di lokasi pemakaman, Kamis (13/2/2020).

"Karena sampai saat ini belum ada obatnya di Cirebon khususnya, umumnya di Indonesia. Mohon pemerintah,” kata Kosasih mengulangi permintaannya.

Adila saat itu langsung merasakan kejang-kejang dan muntah berkali-kali.

Tak pikir panjang, kedua orang tuanya langsung membawa anaknya ke RSD Gunung Jati.

Kondisinya terus menurun, hingga koma. Balita itu dinyatakan meninggal pada Rabu (12/2/2020) pukul 20.30 WIB.

Kedua orang tuanya tampak berusaha tabah karena ditinggal sang buah hati.

Sementara Kosasih, sebagai pemangku desa, mengajak warga untuk mencari sarang ular di dekat rumah masing-masing dan membongkarnya.

Dia tidak ingin kejadian serupa kembali terjadi kepada warganya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kompas TV Cirebon, Muhammad Syahri Romdhan | Editor: Aprilia Ika)

https://regional.kompas.com/read/2020/02/13/15203161/balita-tewas-digigit-ular-pemangku-desa-sebut-darurat-serum-bisa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke