Salin Artikel

Reda Kasus Teror Lempar Sperma, Kini Muncul Teror Pria Bermasker Ajak Berhubungan Badan di Tasikmalaya

Kini, muncul sosok pria bermasker pakai motor sendirian yang meneror pengguna jalan dengan mengajak berhubungan badan tapi tanpa ada aksi fisik seperti pelempar sperma.

Salah satunya korbannya pun menimpa salah seorang siswi sekolah dasar (SD) yang sedang sendirian di pinggir jalan Nasional sekitar Rajapolah-Ciawi Tasikmalaya.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya mencatat 4 orang telah menjadi korban pelaku dengan ciri-ciri sama meski diantaranya merupakan perempuan dewasa.

"Anak saya ketakutan setelah ada pria bermasker pakai motor yang mengajak berhubungan dengan kata-kata jorok berbahasa Sunda. Makanya saya lapor ke polisi," jelas orang tua korban berinisial AN (37), asal Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya seusai melapor di ruang SPK Polres Tasikmalaya Kota, Senin (10/2/2020).


Beraksi di pinggir jalan hampiri korban

Pria bermasker dengan motor matik hitam dalam aksinya menghampiri korban dan berupaya bercengkrama secara cepat.

Pelaku yang masih misterius ini melontarkan kata-kata kotor mengajak berhubungan badan dengan para korbannya pakai bahasa Sunda.

Keempat korban pria bermasker ini semuanya perempuan tanpa batas usia yang sedang sendirian di pinggir jalan raya yang lokasinya sepi.

Sesuai keterangan para korban pria bermasker ini beraksi sendirian dan berupaya melancarkan aksinya dengan cepat serta langsung kabur memacu kencang motornya.

"Korban terakhir seorang siswi SD kelas VI asal Ciawi yang hendak pergi ke sekolah agama tak jauh dari rumahnya," jelas Kepala KPAID Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto, Senin sore.


Awal percakapan selalu mengaku Uwa korban

Saat bercengkrama singkat dengan korban pria bermasker ini selalu mengaku sebagai Uwa atau kakak ayah para korbannya.

Kepada seluruh korbannya pun selalu berkata jorok seakan memaksa mengajak berhubungan badan meski tak pernah terjadi kontak fisik.

Ciri-ciri fisik korban berperawakan kekar dan selalu memakai jaket hitam tapi wajahnya tak terlihat karena ditutup helm dan masker wajah.

"Pria bermasker ini selalu mengaku sebagai Uwa para korban. Setelah berhasil melontarkan kata-kata jorok pelaku langsung kabur. Tak ada kontak fisik sama sekali dan pelaku masih duduk di motornya dengan mesin motor menyala," ungkapnya.


Korban ada yang diambil hape dan dompet seakan terhipnotis

Dua dari empat korban perempuan yang berumur dewasa malah mengaku seakan terhipnotis oleh pria bermasker setelah dihampiri dengan kata-kata jorok pelaku.

Dua korban itu bahkan telah dibawa hape dan dompetnya oleh pria bermasker pengajak berhubungan badan tersebut.

Tiga korban lainnya selain siswi SD, merupakan perempuan dewasa yang berprofesi sebagai PNS, guru dan ibu rumah tangga berusia muda.

Kejadiannya pun masih berdekatan dengan korban siswi SD yang telah melapor ke polisi setempat siang tadi.

"Korban ternyata empat orang dengan siswi SD. Ciri-cirinya sama, dan dua orang diantaranya malahan telah kehilangan hape dan dompetnya. Satu korban dewasa lainnya sempat terhipnotis tapi keburu sadar, dan pelaku langsung kabur," tambah Ato.


Ciri-ciri pelaku sama

Sampai saat ini, KPAID Kabupaten Tasikmalaya melakukan pendampingan hanya kepada salah seorang korban anak-anak siswi SD.

Sedangkan, ketiga korban lainnya hanya mengaku kepada petugas KPAID bahwa mereka korban pelaku dengan ciri-ciri sama pria bermasker bermotor yang selalu mengajak berhubungan badan dengan kata-kata jorok.

KPAID berharap kasus ini secepatnya diungkap oleh Kepolisian setempat karena dinilai telah meresahkan warga.

"Semoga cepat diproses lebih lanjut oleh Kepolisian, tadi kita sudah lakukan pendampingan kepada salah seorang korban siswi SD saat melapor ke Polres Tasikmalaya Kota," ungkapnya.

Sampai berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari Kepolisian setempat karena laporan baru dibuat Senin siang. 

https://regional.kompas.com/read/2020/02/11/06133071/reda-kasus-teror-lempar-sperma-kini-muncul-teror-pria-bermasker-ajak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke