Salin Artikel

Bapak dan Anak yang Tewas Kesetrum Saat Banjir Sempat Diminta Mengungsi

Kedua korban merupakan warga Desa Murung Kenanga, Kecamatan Martapura Kota, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Kepala Pelaksana BPBD Banjar, Irwan, mengatakan, beberapa hari sebelum kejadian, korban dan seluruh warga Desa Murung Kenanga yang rumahnya terdampak banjir sudah diminta untuk dievakuasi.

"Mereka semua tidak mau dievakuasi karena mengaku masih bisa beraktivitas di tengah kondisi banjir, apalagi ketinggian air hanya 20 hingga 30 sentimeter," jelas Irwan saat dikonfirmasi, Senin (10/2/2020).

Di Kabupaten Banjar, jelas Irwan, ada 7 Kecamatan yang terdampak banjir.

Namun, banjir tidak separah di kabupaten-kabupaten lain di Kalsel.

Walaupun begitu, BPBD Banjar sudah mengingatkan warga agar lebih baik mengungsi.

"Berkali-kali kami ingatkan untuk lebih baik mengungsi dulu, tapi mereka lebih memilih tinggal di rumah masing-masing," katanya.

Dia pun menyatakan turut berduka atas adanya 2 warga yang tewas karena kesetrum saat memperbaiki kipas angin ditengah kondisi banjir.

"Ya kami tentu ikut berduka, tetapi intinya kami sudah ingatkan kepada semuanya termasuk para relawan dan pemerintah setempat," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, 2 warga Desa Murung Kenanga, Kecamatan Martapura Kota, Kabupaten Banjar, Kalsel, ditemukan tewas di dalam rumahnya, Senin (10/2/2020).

Korban tewas merupakan bapak dan anak bernama Rasyidi (64) dan anaknya Ainussyifa (34).

Korban tewas kesetrum setelah memperbaiki kipas angin ditengah kondisi rumah mereka yang masih tergenang banjir.

Diduga, kabel yang teraliri listrik jatuh ke air dan menyetrum kedua korban hingga tewas.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/10/17062391/bapak-dan-anak-yang-tewas-kesetrum-saat-banjir-sempat-diminta-mengungsi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke