Salin Artikel

Pergerakan Tanah di Sumedang, 5 Rumah Warga Rusak Parah

Maman (50), salah satu korban mengatakan, hujan deras menjadi penyebab pergerakan tanah terjadi di wilayahnya.

"Saat kejadian anak menghubungi katanya pintu rumah tidak bisa dibuka. Saat dilihat ke sini, kondisi bagian depan rumah sudah retak-retak," ujar Maman kepada Kompas.com di lokasi, Jumat (7/2/2020).

Saat kejadian, kata dia, anaknya tengah berada di rumah hanya merasakan getaran seperti gempa biasa.

"Katanya seperti ada gempa, saat mau keluar, pintu rumah sudah tidak bisa dibuka. Tapi kondisi di luar rumah sudah terlihat retak-retak kondisinya," tutur Maman.

Sementara itu, Camat Cisarua Agus Sujatmiko mengatakan, bencana pergerakan tanah di wilayahnya menyebabkan lima rumah rusak berat dan puluhan lainnya terancam amblas.

"Setelah kami cek ke lokasi, alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Kerugian mencapai Rp 800 juta," tutur Agus.

Dia menambahkan, untuk sementara warga yang terdampak bencana tinggal di rumah keluarganya yang lebih aman.

Sementara itu, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumedang Yedi mengatakan, panjang retakkan mencapai 100 meter dengan lebar sekitar 20 sentimeter.

Yedi menyebutkan, 4 rumah mewah, 1 warung rusak berat dan puluhan rumah lainnya terancam amblas.

Dia mengimbau, warga untuk meningkatkan kewaspadaan dikarenakan hujan akan mengguyur kawasan Sumedang dalam beberapa pekan ke depan.

"Kami telah melakukan pengalihan saluran air di wilayah terdampak. Tujuannya, agar air tidak mengarah ke lokasi dan masuk ke retakkan tanah," ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/07/18334321/pergerakan-tanah-di-sumedang-5-rumah-warga-rusak-parah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke