Salin Artikel

Berawal dari Kunjungan ke Sekolah, TNI Biayai Pengobatan Pemain Voli SMA yang Idap Tumor Ganas

KOMPAS.com - Riska Ramadila (17), siswi kelas tiga SMA Negeri 1 Lipat Kain, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau, sudah tujuh bulan tak masuk sekolah akibat penyakit tumor ganas yang dideritanya.

Setelah dinyatakan menderita tumor ganas, kedua orangtuanya yakni Erianto (45), dan Muzarniati (43), tidak memiliki biaya untuk mengobati penyakit tersebut, yang mencapai ratusan juta rupiah.

Namun, tanpa diduga, seluruh biaya pengobatan Riska akan ditanggung TNI.

Riska akan dibawa berobat ke Jakarta. Seluruh biaya, mulai dari keberangkatan, penginapan, hingga pengobatan, ditanggung penuh oleh TNI.

Hal tersebut dikatakan aparat Babinsa Kelurahan Lipat Kain Pelda Nasaruddin, yang dari awal berupaya membantu Riska mencarikan solusi biaya pengobatan.

Perjumpaan Riska dengan TNI pun berawal dari beberapa waktu lalu saat Nasaruddin datang ke SMA 1 Lipat Kain untuk melatih dan memberikan wawasan kebangsaan.

Ketika itu, kata Nassruddin, ia mendapat informasi bahwa ada seorang siswa yang mengidap tumor ganas dan tidak memiliki biaya untuk berobat.

Anggota Koramil 05/Kampar Kiri ini pun mendatangi rumah Riska. Saat itu Nasaruddin juga sempat membawa bantuan karena Riska berasal dari keluarga kurang mampu.

"Setelah itu kami bawa ke rumah sakit di Pekanbaru, tapi kata dokter kakinya harus diamputasi. Namun, pihak keluarga belum bersedia diamputasi," katanya, Senin (3/2/2020).

Meski begitu, Nasaruddin tak tinggal diam. Dia terus berupaya mencari solusi untuk biaya pengobatan anak pertama dari tujuh bersaudara itu.

Dia pun kemudian mencoba berkoordinasi dengan Kodim 0313/Kampar. Hasilnya, Komandan Kodim Kampar Letkol Inf Aidil Amin bersedia membantu Riska.

"Pak Dandim juga berkoordinasi dengan Pak Danrem 031/Wira Bima di Pekanbaru. Alhamdulillah, seluruh biaya pengobatan Riska kita tanggulangi," katanya.

Pihak keluarga telah menyetujui membawa Riska berobat ke Jakarta. Beberapa pihak keluarga akan ikut mendampingi, termasuk Nasaruddin sendiri.

"Kita sudah minta persetujuan dari keluarga. Mereka mau kita bantu. Jadi kami akan bantu secara maksimal," katanya.

Karena pihak keluarga menolak kaki Riska diamputasi, TNI akan mencarikan jalan terbaik untuk Riska.

"Yang jelas, kita bawa dulu berobat. Kita juga berharap ada pengobatan tanpa diamputasi," ungkapnya.

Sementara itu, orangtua Riska, Erianto mengaku belum bersedia jika kaki anak sulungnya itu diamputasi.

"Kalau diamputasi janganlah dulu. Kami juga tetap berusaha mencari cara lain selain diamputasi," katanya.

(Penulis : Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung | Editor : Aprillia Ika)

https://regional.kompas.com/read/2020/02/04/14362881/berawal-dari-kunjungan-ke-sekolah-tni-biayai-pengobatan-pemain-voli-sma-yang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke