Salin Artikel

Kisah Oktaviani yang Lulus Cum Laude Meski Kuliah Sambil Melawan Kanker

Tidak hanya harus berjuang menuntaskan skripsi, putri pasangan Suwardi dan Sri Haryani ini juga harus melawan kanker yang dideritanya.

Oktaviani mengetahui ada kanker di tubuhnya pada awal 2019. Kala itu, dia curiga dengan gundukan yang muncul di pundak kirinya.

Masalah itu sempat diperiksakan Oktaviani ke RSUD Wonosari, lalu dirujuk ke RSPAU Hardjolukito, tanpa sepengetahuan orangtuanya.

Dari pemeriksaan di RSPAU Hardjolukito, baru mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta ini tahu ada kanker liposarkoma di tubuhnya.

Kabar itu tidak disampaikan ke orangtuanya. Oktaviani terus berkegiatan seperti biasa sambil diam-diam menjalani pengobatan alternatif.

"Selama kuliah hingga mengerjakan skripsi dia tidak pernah sama sekali mengeluh kalau dirinya sakit. Saya tahu itu saat akan operasi. Awalnya mau dioperasi di RS Hardjolukito tetapi karena operasi besar harus dirujuk ke RS Sardjito," ucap Sri, ibu Oktaviani, di rumahnya, Dusun Ngricik, Desa Wiladeg, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul, Yogyakarta, Senin (3/2/2020).

Sebelum menjalani operasi, Oktaviani juga masih aktif dalam organisasi Purna Paskibraka Indonesia Gunungkidul dan himpunan mahasiswa di kampusnya.


Namun kanker yang diderita Oktaviani semakin parah dan membuatnya lumpuh. Saat wisuda pada November 2019, Oktaviani pun harus duduk di kursi roda.

Meski dalam perjuangan melawan kanker, dia bisa lulus cum laude dengan IPK 3,54.

Sri menceritakan, sejak kecil anaknya memang memiliki semangat belajar yang tinggi.

Saat kuliah di UNY, Oktaviani tak membayar sepeserpun karena dia meraih beasiswa.

"Cita-citanya sebenarnya masuk (kerja) ke BI (Bank Indonesia), katanya sulit magang di BI angkatannya hanya 3 orang, kedua temannya malah sudah bekerja di BI. Namun nasib Oktaviani tidak begitu bagus seperti teman-teman lainnya. Semoga Oktaviani bisa sembuh," ucap Sri.

Kini Oktaviani harus menjalani dua kali kemoterapi dalam sepekan. Menurut Sri, setelah beberapa kemoterapi, ada perkembangan dari kesehatan anaknya.

Kaki Oktaviani bisa kembali merasakan sentuhan. Sebelum pengobatan itu, kakinya sempat mati rasa.

Namun, akibat pengobatan itu, Oktaviani baru bisa tidur saat sudah larut malam. Saat Kompas.com mendatangi rumahnya, pejuang kanker itu juga masih tertidur.

Saat ini, Sri dan suaminya hanya bisa berdoa agar anaknya kembali sembuh dan bisa beraktivitas kembali.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/03/22180721/kisah-oktaviani-yang-lulus-cum-laude-meski-kuliah-sambil-melawan-kanker

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke