Salin Artikel

Cerita Bocah Poso Juara I Lomba Lari dan Sepatu KW Seharga Rp 100.000...

Siswa kelas 6 SD yang biasa dipanggil Melan ini ternyata sudah menggunakannya sejak duduk di kelas 4 SD.

Melan ingat betul saat pertama kali mendapatkan sepatu lari pertamanya.

Bocah asal Poso ini begitu gembira hingga memberikan motiviasi berlebih untuk bisa maksimal bahkan menjadi juara pada setiap lomba lari yang dia ikuti.

Sepatu yang dibelikan ibu Melan bukan sepatu asli.

Harganya hanya Rp 100.000 yang dibeli di sebuah pasar di Poso.

Namun, siapa sangka, sepatu KW itu mampu mengantarkan Melan beberapa kali menjuarai lomba lari.

Dengan sepatu itu, Melan pernah mengikuti lari 5 km di Kota Palu.

Saat itu ia mendapat juara I dan membawa pulang uang sebesar Rp 5 juta.

Kemudian, saat mengikuti lomba lari 10 km di Makassar, ia juga juara I dan membawa pulang uang Rp 10 juta.

"Sepatu itu sudah dipakai Melan berlari waktu ada lomba di Gorontalo, Toraja, Makassar, Ampana, dan Palu. Kuat itu sepatu. Sudah tiga tahun tapi belum terlalu rusak," ucap ibu Melan, Yumilda, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (31/1/2020).

Sepatu itu juga dipakai Melan saat mengikuti lomba lari 21 km yang digelar Dinas PU Bina Marga Sulawesi Tengah. 

Dalam perlombaan itu, Melan menjadi juara I. Namun, ia harus kecewa karena tak mendapat hadiah.

Ternyata lomba lari yang digelar hanya untuk bersenang-senang saja.

Tak lagi muat

Sudah dua tahun menemani, tampaknya sepatu Nike KW Melan akan dipensiunkan.

Selain kondisinya yang sudah tak lagi baik, sepatu tersebut tak lagi nyaman untuk dipakai.

Rencananya Melan akan membeli sepatu baru untuk menemani langkah kakinya berlari.

"Sepatu lamanya nanti akan disimpan sebagai kenangan," kata ibunda Melan.

Seperti diketahui, setelah cerita Melan yang menangis karena tak mendapat hadiah meski menjadi juara I lomba lari viral, banyak bantuan yang berdatangan.

Bantuan itu antara lain dari Komunitas Pencinta Lari (Runners Club) Poso dengan memberikan sejumlah uang tunai dan satu kaus bertuliskan "Runners Poso".

Bantuan juga datang dari Runners Kabupaten Tolitoli serta seorang donatur dari Kabupaten Salatiga, Jawa Tengah, yang memberikan sejumlah uang.

"Semoga Tuhan membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada kami," tutup Yumilda. 

Sebelumnya diberitakan, Asmarani Dongku, siswa kelas VI SD dari Desa Pandiri, Kecamatan Lage, Kabupaten Poso, menangis setelah mengetahui ia tak mendapat hadiah meski menjadi juara I lomba lari 21 kilometer.

Perlombaan start dari kantor Bupati Poso dan finis di Desa Toyado, Kecamatan Lage.

Kepala Dinas PU Sulteng Syaifullah menyebut, sejak awal panitia telah memberi tahu bahwa perlombaan itu tidak ada hadiahnya.

Ini karena kegiatan lari 21 km ini sebenarnya hanya untuk bersenang-senang.

Syaifullah juga menyampaikan, pelari yang finis pertama saat lomba yang digelar Sabtu lalu bernama Nurlina (35), serta menyusul peserta lainnya.

Sedangkan Melan finis dengan urutan ke-19.

Terkait kemenangan tersebut, orangtua Melan mengatakan, Melan bukan meraih peringkat ke-19, melainkan peringkat ke-12 gabungan putra-putri.

Namun, untuk kelas putri, Melan meraih juara I.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/01/13115931/cerita-bocah-poso-juara-i-lomba-lari-dan-sepatu-kw-seharga-rp-100000

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke