Salin Artikel

Fakta Ratu Keraton Agung Sejagat di Lapas, Aktif Menulis Puisi dan Ingin Ajarkan Make Up

Toto ditahan di sel penjara Mapolda Jateng, sementara Fanni di Lapas Kelas II Wanita Bulu, Kota Semarang sebagai tahanan titipan dari Polda Jateng.

Dari hasil pemeriksaan psikologis, Totok dan Fanni dinyatakan tidak memiliki ganguan jiwa.

Terkait kasus hukum yang menjerat mereka, Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat bakal dibela 12 pengacara, salah satunya berasal dari Ormas Laskar Merah Putih.

Muhammad Sofyan, kuasa hukum Toto, keterlibatan Laskar Merah Putih karena Fanni sempat menjadi salah satu pendiri ormas tersebut.

Dari 12 pengacara yang disewa, tujuh orang dari wilayah Jawa Tengah dan lima orang dari Jakarta.

Fanni sempat mengajukan penangguhan penahanan dengan beberapa alasan salah satunya adalah kondisi kesehatan yang belum stabil pasca-keguguran pada Desember 2019 lalu.

Selama di tahanan, Fanny menderita insomnia dan kehilangan selera makan karena depresi. Ia juga harus rela menerima perundungan dari sesama penghuni lapas wanita atas kasus yang menjeratnya.

Lebih dari 2 pekan di dalam penjara, lebih dari 50 lembar kertas buku harian yang ditulis oleg Fanny.

Perempuan berusia 41 tahun itu banyak menulis puisi, kutipan, dan cerita pendek.

Menurut Sofyan, tulisan Fanny sangat bagus karena Fanny telah terbiasa dengan karya sastra.

"Fanni kan mempunyai basic budaya sebenarnya. Jadi Fanni sebenarnya memang sudah terbiasa dengan karya sastra. Saya kan juga suka budaya, jadi saya tahu kalau puisi itu bagus," kata Sofyan kepada Kompas.com, Jumat (31/1/2020).

Menurut Sofyan, karya sastra yang ditulis Fanni sebagian besar bercerita tentang curahan hati terutama kerinduannya kepada anak-anaknya.

Kepada Sofyan, Fanni mengaku ingin membuat novel yang menceritakan kisah hidupnya.

Menurut Sofyan, Fanny sempat meminta keluarganya yang akan datang ke lapas untuk membawa alat make up dan pakaian. Menurut pengakuan Fanny, ia merasa bosan di dalam lapas dan ingin mengajarkan make ip kepada napi lainnya.

"Keluarga Bu Fanni belum boleh menjenguk. Waktu itu sempat minta dibawakan alat make up dan pakaian oleh keluarganya, tapi belum boleh. Bu Fanni bilang udah bosan pengen ada kegiatan dan bisa ngajarin napi lainnya untuk berdandan," ceritanya.

Kasus yang menjerat Fanny ternyata berdampak pada kondisi dua anaknya yang masih sekolah.

"Anak-anaknya juga terkena bully oleh teman-temannya. Itu karena viralnya pemberitaan. Sekarang kan segala orang bisa mengakses informasi dengan mudah," katanya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Riska Farasonalia | Editor: David Oliver Purba, Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2020/01/31/19010021/fakta-ratu-keraton-agung-sejagat-di-lapas-aktif-menulis-puisi-dan-ingin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke