Salin Artikel

Terdampak Korosi, Satu Alarm Tsunami di Bali Tak Berfungsi

Hal tersebut diketahui setelah dilakukan tes oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali.

Kepala BPBD Bali Made Rentin mengatakan, alat tersebut tak berfungsi diduga karena usianya yang sudah lama.

Kemudian, alat tersebut juga mengalami korosi, karena lokasinya berada di dekat pantai.

"Efek korosi adalah beberapa penyebab komponen cepat rusak. Khususnya saat ini terjadi pada komponen controller pada ebox, sehingga sirine tidak dapat menghasilkan suara," kata Rentin, Rabu (26/1/2020).

Rentin mengatakan, sejak 2008, Bali memiliki 9 alarm tsunami sebagai sistem peringatan dini tsunami.

Alarm tersebut dibangun oleh Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) dan dihibahkan ke Pemerintah Provinsi Bali.

Lokasinya ada di pesisir pantai seperti Kedonganan, Kuta, Sanur, Serangan, Seminyak, Tanah Lot, Seririt, ITDC dan Tanjung Benoa.

Kemudian, setiap tanggal 26 dilakukan tes oleh BPBD bersama BMKG sebagai bentuk kesiapan alat.

Terkait hal tersebut, BPBD Bali mengajukan penagdaan alarm baru melalui APBD Provinsi Bali.

Kemudian, alat yang rusak tersebut masih dalam perbaikan.

Rentin mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemeliharaan selama ini.

Ia menegatakan, dukungan sarana dan prasana serta penguatan sumber daya manusia dalam penanggulangan bencana merupakan hal mendesak.

"Ini harus diperhatikan demi mengurangi risiko bencana, serta mampu mewujudkan pariwisata aman bencana di Provinsi Bali," kata Rentin.

https://regional.kompas.com/read/2020/01/29/23093561/terdampak-korosi-satu-alarm-tsunami-di-bali-tak-berfungsi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke