Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Kisah Sukiyah, Rambut 2 Meter Jadi Sarang Tikus | Pembunuhan Pelajar SMA di Bengkulu

KOMPAS.com - Sukiyah (50), seorang warga Dusun Karangombo, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, diperkirakan sudah berdiam diri di dalam rumah selama 27 tahun.

Karena dibiarkan tidak terurus, rambut Sukiyah sepanjang 2 meter itu ditemukan kotoran manusia hingga anak tikus.

Merasa kasihan dengan kondisi Sukiyah, pada Rabu (22/1/2020), seorang relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Salatiga, Ardian memotong rambut dan membawanya ke yayasan sosial untuk dirawat.

Sementara itu, di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, seorang pelajar SMA, Astrid (15), yang menghilang sejak November 2019 ditemukan tewas dalam kondisi tinggal tengkorak kepala dan tulang kaki.

Astrid diduga menjadi korban perampokan yang dilakukan sopir angkot langganannya.

Kini tersangka sudah diamankan polisi, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Berikut lima berita populer nusantara:

Sukiyah diperkirakan sudah berdiam diri di dalam rumahnya selama 27 tahun.

Perilakunya yang terlihat aneh dan suka menutup diri dari lingkungan sekitar itu terjadi sejak usianya 10 tahun.

Sejak saat itu, menurut warga ia tidak pernah keluar rumah.

Karena tidak terurus, rambut gembelnya yang mencapai 2 meter, diketahui ada kotoran manusia hingga anak tikus.

Karena tidak tega dengan kondisi Sukiyah, seorang relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Salatiga, Ardian kemudian memotong rambutnya. Dan membawa Sukiyah ke yayasan sosial untuk dirawat.

Setelah dinyatakan hilang sejak November 2019, seorang pelajar SMA di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Astrid (15), ditemukan tinggal tengkorak dan dan tulang kaki di Jembatan Air Merah, Desa Air Merah, Rejang Lebong, Bengkulu.

Jasad yang diduga Astrid itu ditemukan pada Selasa (21/1/2020).

Setelah dilakukan penyelidikan, polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan, yang tak lain adalah teman korban yang berprofesi sebagai sopir angkot.

"Korban dan pelaku ini sudah saling kenal, yaitu korban sering naik angkot pelaku sejak SMP," jelas Kapolres Rejang Lebong AKBP Jeki Rahmat.

Adapun motif pelaku melakukan pembunuhan karena ingin menguasai sepeda motor milik korban.

Kasus pencabulan yang dilakukan HM (51), terhadap dua putri kandungnya di Trenggalek, Jawa Timur menemukan fakta baru.

Jika sebelumnya, HM hanya mengaku mencabuli dua anak kandungnya itu tiga kali, dalam penyelidikan lanjutan, ia mengaku melakukannya empat kali terhadap masing-masing anaknya.

Ironisnya, saat mencabuli anak kandungnya itu dilakukan di samping cucunya yang masih balita.

"Pernah, pada saat menggauli bunga, cucunya menangis, dan tersangka keluar dari kamar,” terang AKBP Jean Calvijn Simanjuntak.

Atas perbuatannya itu, HM terancam hukuman 15 tahun penjara.

Guna mempermudah proses hukum, PAUD Jannatul Athfaal Jalan Wahab Syahranie Samarinda ditutup.

Langkah itu dilakukan setelah mendapatkan masukan dari berbagai pihak.

"Jadi kami ambil sikap sebaiknya ditutup dulu agar tak menimbulkan gejolak-gejolak lain," ungkap Kepala Dinas Pendidikan Samarinda, Asli Nuryadin saat dihubungi, Jumat (24/1/2020).

Penutupan PAUD itu setelah dua pengasuhnya ditetapkan sebagai tersangka.

Mereka dianggap lalai, sehingga mengakibatkan muridnya, Yusuf hilang. Yusuf ditemukan tewas dua pekan kemudian dengan kondisi tanpa kepala.

Sosok Ardian menjadi viral setelah menolong Sukiyah, perempuan asal Semarang yang memiliki rambut gembel sepanjang dua meter.

Pemilik nama lengkap Ardian Kurniawan Santoso itu tertarik menjadi relawan kemanusiaan di Aksi Cepat Tanggap (ACT) Salatiga, karena ingin hidupnya bermanfaat.

Pasalnya, selama ini ia memiliki masa lalu yang kelam.

Bahkan, ia pernah dua kali masuk penjara karena melakukan pencurian.

"Saya teringat anak-anak yang masih kecil. Tidak mungkin jika saya terus seperti ini, keluar masuk penjara. Anak saya pasti malu, saya ingin anak saya bangga, saya ingin menjadi manusia yang berguna dan bermanfaat," paparnya.

Sumber: KOMPAS.com (Penulis : Dian Ade Permana, Slamet Widodo, Firmansyah | Editor : David Oliver Purba, Aprillia Ika, Khairina, Rachmawati)

https://regional.kompas.com/read/2020/01/26/06300041/-populer-nusantara-kisah-sukiyah-rambut-2-meter-jadi-sarang-tikus-pembunuhan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke