Salin Artikel

Induk Dua Bayi Orangutan Diduga Dibunuh Sebelum Anaknya Diambil

Diduga induk dua bayi orangutan tersebut dibunuh sebelum anaknya diambil. 

Hal itu disampaikan Pendiri Yayasan Orangutan Sumatera Lestari - Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) Panut Hadisiswoyo kepada wartawan, Jumat (10/1/2020). 

Dia mengatakan hal itu usai konferensi pers tentang penemuan dua bayi orangutan, berkelamin jantan (1) dan betina (2), dari rumah rumah R alias IG (38) di kantor Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) di Jalan Selamat, Medan, Jumat (10/1/2020). 

Panut meyakini, pelaku R alias IG yang belum tertangkap itu adalah bagian dari jaringan perdagangan satwa liar dilindungi.

"Faktanya ini bayi orangutan yang masih muda dan belum disapih, tentu menjadi perhatian kita dilakukan dengan membunuh induknya," katanya. 

"Ini kerugian berganda, ketika dapatkan duya bayi, sebenarnya ada dua induk yang mati dibunuh."  

Menurutnya, yang paling penting adalah upaya pencegahan dengan menuntaskan kasus ini sehingga proses hukumnya menjadi preseden baik dan memberikan efek jera.

"Setiap tahun ada 10 - 15 orangutan yang kita sita atau diserahkan ke kita. Artinya itu jumlah yang bisa diselamatkan saja. Angka lain kita kecolongan," katanya. 

"Ada informasi seperti ini kita shock karena 1 persen saja dari perburuan, bisa berpengaruh tehadap populasi." 

Induk betina juga harus melatih anaknya hingga umur 6 - 8 tahun.

"Maka pengambilan individu betina yang terambil atau mati, 1 saja diambil itu akan berpengaruh terhadap populasi secara keseluruhan," katanya.

Apalagi, kata dia, induk orangutan tidak akan melepaskan anaknya dalam kondisi apapun kecuali ada pemaksaan, upaya melukai, atau membunuh induknya.

"Kami sangat yakin, dan bisa memastikan bahwa ketika mendapatkan 2 bayi orangutan, maka induknya pasti sudah dibunuh," katanya.  

Adanya konflik, menjadi akses yang mudah untuk pengambilan orangutan di habitatnya. 

"Itu salah satu teori sih. Walau pun ada satu pemburu yang langsung ambil orangutan di habitatnya. Tapi dengan kondisi konflik itu memudahkan," katanya. 

"Lapisan masyarakat bawah di sekitar habitat haris diperkuat untuk menjaga. Di samping semua pihak harus bekerja secara optimal."

"Kita merasa kecolongan karena setiap beberapa tahun pasti ada orangutan yang diambil," katanya. 

Pihaknya baru melakukan penindakan setelah ada informasi A1 tentang adanya orangutan di rumah R alias IG. 

Pihaknya juga memiliki foto pelaku R memeluk bayi orangutan tersebut.

Namun saat dilakukan pengambilan di rumahnya, hanya ada istri dan anak R.

Sementara yang bersangkutan tidak berada di tempat. 

https://regional.kompas.com/read/2020/01/10/14362221/induk-dua-bayi-orangutan-diduga-dibunuh-sebelum-anaknya-diambil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke