Salin Artikel

Pekerja Pabrik Meninggal Usai Rawat Jalan, Serikat Buruh Datangi Rumah Sakit

Sebab, kematian Suwarti dianggap janggal karena saat periksa ke rumah sakit hanya didiagnosa mengalami gangguan pencernaan sehingga diperbolehkan rawat jalan.

Namun, dalam perjalanan pulang tiba-tiba buruh itu muntah-muntah. Dia pun akhirnya dibawa kembali ke Rumah Sakit Tugurejo.

Meski sempat diberikan perawatan, tapi nyawa Suwarti tak bisa tertolong.

Berdasarkan diagnosa rumah sakit, Suwarti mengalami hipertensi. Dia juga tercatat punya riwayat penyakit tersebut.

RSUD Tugurejo Semarang pun bertemu dengan perwakilan Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi Pertambangan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (FSP KEP-KSPI) Jawa Tengah.

Kepala RSUD Tugurejo Haryadi Ibnu Junaedi mengatakan sudah menjalankan sesuai tindakan dengan standar prosedur operasional (SPO).

"Intinya, pertemuan tadi menghasilkan kesepakatan bahwa apa yang telah dilakukan rumah sakit sudah sesuai dengan standart SPO," kata Haryadi di Semarang, Rabu (08/01/2020).

Menurut Haryadi, diagnosa awal penderita hanya lemas dan pusing. Setelah mengalami pemeriksaan akhirnya rumah sakit memperbolehkan penderita untuk rawat jalan.

Suwarti juga disarankan untuk periksa ke dokter spesialis.

"Sempat ada perawatan lagi. Namun penderita tak tertolong. Berdasarkan diagnosa penderita mengalami hipertensi karena penderita memang mempunyai riwayat hipertensi. Itu yang menyebabkan penderita meninggal" terangnya.


Sementara itu, DPD FSP KEP-KSPI Jawa Tengah Ahmad Zainuddin menyesalkan kematian Suwarti.

Menurut Zain, penyakit yang diderita Suwarti tak terlalu berbahaya. Pihaknya menduga ada unsur kelalaian saat penanganan medis dalam kasus tersebut.

Sampai saat ini, Zain masih menunggu data hasil pemeriksaan pihak rumah sakit.

"Pihak rumah sakit berjanji besok akan memberikan hasil dari data diagnosa," katanya.

https://regional.kompas.com/read/2020/01/08/20043711/pekerja-pabrik-meninggal-usai-rawat-jalan-serikat-buruh-datangi-rumah-sakit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke