Salin Artikel

Dispar Tanjungpinang Sediakan 300 Kacamata Khusus untuk "Nobar" Gerhana Matahari Cincin

TANJUNGPINANG, KOMPAS.com - Tidak saja Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Batam, Kepulauan Riau yang memanfaatkan moment fenomena gerhana matahari cincin sebagai upaya menggaet turis, baik lokal maupun mancanegara.

Dispar Tanjungpinang juga akan nonton bareng fenomena langka tersebut dalam meningkatkan kunjungan wisman.

Hal ini dilakukan dengan menyediakan 300 kacamata khusus untuk para wisman maupun warga Tanjungpinang yang ingin menyaksikan fenomena gerhana matahari cincin di langit kota tersebut.

"Ini kami pinjamkan kepada pengunjung," kata Kepala Dispar Pariwisata Tanjungpinang, Surjadi melalui telepon, Rabu (25/12/2019).

Selain kacamata, pihaknya bekerja sama dengan BMKG Tanjungpinang untuk menyediakan teropong bagi masyarakat untuk melihat gerhana matahari cincin ini.

Lokasi pengamatan dilakukan di beberapa titik di Tanjungpinang.

Hanya saja Dispar Tanjungpinang memfokuskan dia dua titik saja, yakni di dataran Gedung Gonggong dan Pulau Penyengat.

Surjadi menambahkan, untuk memandu pengamatan fenomena gerhana matahari cincin ini, Dispar Tanjungpinang melibatkan tim dari Bosscha Observatory ITB.

Ada juga para ilmuan dari Jerman, Singapura dan Malaysia yang sebelumnya sudah tiba di Tanjungpinang sejak Senin (23/12/2019).

"Kami menargetkan kehadiran 3.000 hingga 4.000 wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal," kata Surjadi.

Bahkan, untuk di Pulau Penyengat kegiatan tersebut juga dibarengi dengan kegiatan pergelaran peringatan 160 tahun gerhana matahari cincin oleh Raja-Raja Melayu.

"Banyak acara menarik saat nobar gerhana matahari cincin digelar, mulai dari workshop, tur literasi dan pengalaman belajar Gurindam 12, lomba kreasi daur ulang sampah serta lomba memasak masakan Melayu Penyengat dan beberapa kegiatan tradisional khas Melayu lainnya," kata Surjadi.

Sekedar informasi, gerhana matahari cincin ini bisa terlihat apabila seseorang berada di posisi umbra tapi orbit bulan jauh dari bumi.

Hal ini disebabkan bulan tidak cukup besar untuk menutupi seluruh cahaya dari matahari karena determinasi lintasan yang menuju apogee (jarak terjauh dari bumi).

https://regional.kompas.com/read/2019/12/25/11352971/dispar-tanjungpinang-sediakan-300-kacamata-khusus-untuk-nobar-gerhana

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke