Salin Artikel

Gubernur Edy Sebut Tapanuli Tengah Miskin hingga Bupati Marah, IMM: Gaya Komunikasi Pak Edy Terbuka

Ikatan Mahasiswa Muhmmadiyah ingin agar bupati dan gubernur solid dan saling mendukung untuk pembangunan.

Ketua DPD IMM Sumatera Utara, Zikri Azizan Lubis mengatakan, pihaknya mengapresiasi kepemimpinan Gubernur Edy saat ini, meskipun gaya komunikasi orang nomor satu di Sumatera Utara itu kerap mengundang kontroversi.

"Kita tahu, gaya komunikasi Pak Edy memang sangat terbuka dan sering menjadi kontroversi. Terakhir dan menjadi viral ketika beliau bicara soal kemiskinan di Tapanuli Tengah. Namun sangat disayangkan pernyataan beliau digoreng dan akhirnya membentuk narasi pertikaian antara Gubernur dan bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani," ujar Zikri kepada Kompas.com, Selasa (24/12/2019).

Menurut Zikri, apa pun yang disampaikan Gubernur Edy, dia memiliki wewenang untuk melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan pemerintahan di Sumatera Utara.

Hal itu, kata Zikri, diatur Undang-undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dan secara teknis juga diatur di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2018 tentang pelaksanaan tugas dan wewenang gubernur sebagai wakil pemerintah pusat.

"Akhirnya yang muncul narasi kebencian, kenapa tidak fokus pada angka kemiskinan dan bagaimana caranya menekan angka kemiskinan tersebut. Sebab, satu indikator kemajuan daerah, yaitu Indeks Pembangunan Manusia (HDI/ IPM), harusnya fokus untuk meningkatkan itu," kata Zikri.

Sesuai data BPS 2017 hingga 2018 menunjukkan, IPM Sumatera Utara tumbuh 0,61 poin dan posisi terakhir 71,18 persen dengan status tinggi.

Begitu juga dengan IPM Tapteng (tahun yang sama), tumbuh sebesar 0,31 poin dan posisi terakhir 68,10 persen.

"Jadi, baik Sumut dan Tapteng itu sama-sama tumbuh, meski dengan status yang berbeda. Dan ini sama-sama menjadi prestasi yang baik," ujar Zikri.

Melihat prestasi itu, Zikri dan IMM yang ada di Sumatera Utara akan selalu mendukung Gubernur Edy untuk bekerja maksimal dan berjalan sesuai aturan, agar bisa menepati semua janji-janji kampanyenya.

"Apa yang disampaikan Pak Edy terkait kemiskinan di Tapteng harus tetap dipahami sebagai bentuk keperdulian, jangan dimaknai kebencian. Namun sepatutnya juga Pak Edy mendengar dan menerima harapan dan masukan dari berbagai lini, termasuk dari Bupati Tapteng," katanya.

Zikri juga mengajak kepada seluruh elemen, terutama pemuda dan mahasiswa di Sumatera Utara, agar mampu membangun narasi bijak dan cerdas.

Pemerintah, baik Gubernur, Bupati serta Wali Kota agar fokus pada upaya pengentasan kemiskinan.

Sebelumnya, Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani menanggapi tudingan Edy Rahmayadi yang menyebut kondisi rakyat di Tapteng miskin.

Apalagi, kemiskinan itu disebut karena Bakhtiar tak sayang kepada rakyatnya.

Menurut Bakhtiar, dia dilantik pada 22 Mei 2017.

Sementara, Edy Rahmayadi datang ke Tapteng pada akhir 2017 dan awal 2018.

Saat itu, Edy Rahmayadi datang untuk berkampanye dalam pemilihan gubernur Sumatera Utara.

"Artinya baru beberapa bulan saya menjabat sebagai Bupati Tapteng. Saya yakin Pak Gubernur tidak benci dan tidak sentimen kepada saya," ujar Bakhtiar.

Sebelumnya, Edy Rahmayadi menyinggung kondisi masyarakat di Kabupaten Tapteng.

Edy menyebutkan, kemiskinan menjadi persoalan di Kabupaten yang dipimpin Bakhtiar Ahmad Sibarani itu.

Pernyataan itu kemudian menimbulkan perseteruan di antara keduanya.

https://regional.kompas.com/read/2019/12/24/14062381/gubernur-edy-sebut-tapanuli-tengah-miskin-hingga-bupati-marah-imm-gaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke