Gembiranya Para Nenek Bertemu Ganjar, Gigi Palsu Hampir Copot hingga Rayu untuk Dipijat

Kedatangan Ganjar untuk merayakan Hari Ibu bersama para penghuni Panti Wredha di Semarang.

Kedatangan Ganjar beserta sang istri, Siti Atikoh sontak mengejutkan Ngasipah lantaran dirinya mengaku belum bersiap diri menyambut tamu spesial tersebut.

"Senenge ditekani Pak Ganjar (senangnya didatangi Pak Ganjar). Tapi aku durung adus, isin aku (tapi saya belum mandi, saya malu)," kata Ngasipah, Minggu.

Dengan hanya mengenakan daster sederhana, kepada Ganjar, Ngasipah bercerita tentang kehidupannya semasa muda yang penuh dengan petualangan.

Ngasipah yang merupakan asli warga Mrican Semarang ini tampak bahagia bisa ngobrol dengan Ganjar.

Bahkan saking senangnya, ada kejadian lucu yang membuat gigi palsu Ngasipah sampai mau copot karena tertawa terpingkal-pingkal melihat aksi Ganjar.

"Mbah ojo banter-banter ngguyune (mbah jangan keras-keras tertawanya), kui untune arep ucul (itu giginya mau lepas)," kata Ganjar berkelakar.

Kelucuan lainnya saat seorang penghuni panti bernama Jariyatun (80) meminta Ganjar untuk memijat badannya.

Sambil merayu, Jariyatun bersandar ke Ganjar dan meminta dipijat badannya.

"Pak pijitin Pak, aku pengen dipijat Pak Gubernur. Kapan maneh coba (kapan lagi coba)," kata Jariyatun.

Ganjar pun mengiyakan permintaan Jariyatun dan memijat badan nenek asal Lumajang, Jawa Timur itu dengan senang hati.

"Enak Pak pijetane (enak pak pijitannya), seneng aku," ucapnya sambil tersipu malu.

Ganjar mengatakan, meski hanya berkunjung, tapi hal itu dapat membuat mereka merasakan kebahagiaan dan mempererat tali persaudaraan.

Ganjar pun mengajak anak-anak muda khususnya generasi millenial untuk bisa menghargai orang tua.

"Sesekali anak muda harus berkunjung ke panti-panti sosial, mengunjungi anak yatim piatu dan tempat-tempat seperti ini. Karena mengajari kita memahami orang lain dan membangun kepekaan sosial," ujar Ganjar.