Salin Artikel

Banjir di Kampar Jadi Wisata Dadakan, Warga Bawa Pelampung Bebek untuk Berenang

Pantauan Kompas.com, Minggu (15/12/2019) sore, ratusan warga hilir mudik di ruas jalan yang digenangi banjir.

Kebanyakan warga tampak membawa anak-anaknya untuk bermain di genangan banjir. Ada yang pakai pelampung ban bebek, perahu kayu, dan pelampung dari pohon pisang.

Warga sepertinya tidak peduli dengan kondisi banjir yang semakin parah. Ketinggian air di permukiman warga sudah mencapai satu meter lebih.

Tak hanya anak muda, sejumlah orang tua juga tampak asyik bermandi sambil berswafoto dengan kamera ponsel.

Di lokasi banjir tahunan itu banyak didatangi warga dari luar kampung yang sengaja datang ke lokasi banjir untuk wisata dadakan.

"Saya dari kampung sebelah bawa anak saudara mau main-main ke sini. Karena orang orang pada ke sini nengok banjir, jadi ikutan pula," ujar Sarudin (58) saat diwawancarai Kompas.com, Minggu.

Dia menyebut, warga dari luar memang cukup ramai pergi mandi ke lokasi banjir ke Desa Pulau Rambai, setelah adanya jembatan gantung sebagai penghubung.

"Tahun lalu belum ada jembatan, kalau mau pergi nengok banjir ke sini. Tapi sekarang warga ramai datang karena sudah ada jembatan," sebut Sarudin.

Menjelang pukul 17.00 WIB, warga masih ramai bermandi di lokasi banjir.

Warga diimbau waspada

Karena banyaknya warga yang nekad bermain dan mandi di lokasi banjir, anggota Polres Kampar mengimbau warga waspada agar tidak terjadi korban jiwa.

"Kami mengimbau warga untuk hati-hati dan waspada. Bagi orangtua agar dapat mengawasi anak-anaknya untuk antisipasi kejadian anak tenggelam atau hanyut," ucap Kapolres Kampar AKBP Mohammad Kholid kepada Kompas.com, Minggu.

Sementara itu, Basarnas Pekanbaru menurunkan tim setelah mendapat laporan terkait ramainya warga yang mandi dan bermain di lokasi banjir.

Tim turun ke lokasi dengan membawa satu unit rubber boad, pelampung dan peralatan SAR lainnya.

"Kami dapat laporan banyak warga yang mandi di lokasi banjir. Bahkan juga ada laporan anak-anak remaja yang melompat ke sungai dari atas jembatan. Tentu ini berbahaya, sehingga kami turun untuk mengimbau warga tidak melakukan aksi berbahaya," kata Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Pekanbaru, Jacky Chan.

Selain itu, tambah dia, tim SAR juga dikerahkan untuk membantu mengevakuasi warga yang terdampak banjir di beberapa wilayah di Kabupaten Kampar.

Diberitakan sebelumnya, 115 kepala keluarga (KK) warga Desa Pulau Rambai, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, Riau, dilanda banjir. 

Banjir yang dipicu luapan air Sungai Kampar itu terjadi sejak tiga hari terakhir. Selain merendam rumah warga, banjir juga menggenangi sekolah dan rumah ibadah.

Banjir juga merendam permukiman warga di Kecamatan Tambang, Siak Hulu, Kampar Kiri, Kampar. 

Saat ini kondisi banjir masih terus meluas. Sebab, lima waduk PLTA Koto Panjang masih dibuka dengan ketinggian satu meter lebih.

https://regional.kompas.com/read/2019/12/16/05435701/banjir-di-kampar-jadi-wisata-dadakan-warga-bawa-pelampung-bebek-untuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke