Salin Artikel

Remaja yang Cabuli 11 Anak di Cirebon Mengincar Sesama Jenis, Ini Sebabnya

Kepada polisi, MN mengatakan, tindakan bejat itu dlakukan karena dia sudah tidak kuat menahan nafsu seksual.

MN kerap menonton video porno sesama jenis, yakni laki-laki.

Hal itu yang menyebabkan MN hanya mengincar anak laki-laki sebagai korbannya.

“Karena lihat film itu Pak, video porno. Video porno sejenis,” ujar MN saat dihadirkan dalam gelar perkara di Mapolres Cirebon, Jawa Barat, Jumat (13/12/2019).

Kapolresta Cirebon AKBP Syahduddi menerangkan, kasus tersebut terungkap setelah salah satu korban merasa sakit di bagian anus saat buang air besar.

Orangtua korban langsung memeriksakan kondisi anaknya di Puskesmas.

Hasil pemeriksaan, petugas Puskesmas menyebut ada luka yang diindikasikan bekas pencabulan.

Orangtua tersebut langsung marah dan langsung melaporkan kasus yang menimpa anaknya pada kepolisian.

Setelah melakukan pemeriksaan, dalam waktu singkat polisi langsung menangkap MN yang tak lain adalah tetangga korban.

“Dari hasil visum, sudah kita pastikan ada bukti kekerasan seksual yang dialami oleh anak,” ujar Syahduddi.

Pelaku yang merupakan buruh lepas ini terancam hukuman 15 tahun penjara.


Beragam modus

Menurut polisi, MN menggunakan berbagai modus dalam memaksa anak-anak usia TK dan SD untuk melayani nafsu bejatnya.

MN mengaku melakukan ancaman kepada korban, agar anak-anak tersebut mau menuruti permintaannya.

Pada kesempatan lain, MN juga menggunakan modus iming-iming membelikan mainan berupa ikan-ikanan, mobil-mobilan, dan lainnya.

“Ditekan ke tembok Pak, badannya. Kalau iming-iming dikasih ikan sama mobil-mobilan. Kasih uang Rp 10.000,” kata MN kepada polisi.

https://regional.kompas.com/read/2019/12/13/19034171/remaja-yang-cabuli-11-anak-di-cirebon-mengincar-sesama-jenis-ini-sebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke