Salin Artikel

Kasus Pencabulan Anak Tiri di Bandung, Korban Diimingi-imingi HP Baru

BANDUNG, KOMPAS.com - AS (53), pelaku pencabulan terhadap anak tiri di Bandung, Jawa Barat, mengiming-imingi korban sebuah handphone agar aksinya tersebut tidak diceritakan ke orang lain.

"Selain diancam, korban juga dijanjikan akan dibelikan ponsel agar tutup mulut," ujar Kasatreskrim AKBP Galih Indragiri kepada wartawan, Kamis (12/12/2019).

Galih menceritakan, AS telah melakukan perbuatan bejatnya itu saat usia sang anak berumur 7 tahun.

"Pelaku melakukan perbuatan itu tiga kali pada tahun 2016," katanya.

Pada tahun 2016 sebelumnya, kata dia, korban sempat dibawa ke klinik lantaran mengeluh sakit di organ kewanitaanya.

Dokter yang memeriksa mengatakan bahwa ada infeksi di organ kewanitaannya korban.

Selang tiga tahun kemudian, korban akhirnya berani menyampaikan kejadian sebenarnya kepada ibu kandungnya.

Mendengar pengakuan sang anak, ibu korban terkejut dan kembali mendatangi dokter untuk memeriksakan organ kewanitaannya.

"Dijelaskan dokter, benar infeksi bisa diakibatkan dari perlakuan bapa tiri ke anaknya," tutur Galih.

Tak berpikir panjang, ibu korban langsung melaporkannya ke Mapolrestabes Bandung. Berbekal laporan tersebut, tak lama polisi langsung menangkap AS.

Kasus ini, lanjutnya, sedang ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polrestabes Bandung. Beberapa saksi termasuk dokter yang memeriksa korban sudah dimintai keterangan.

"Dari keterangan dokter, ada selaput dara robek. Hasilnya kita tunggu, tapi secara penyampaian itu sudah disampaikan dokter," katanya.

Akibat perbuatannya, AS yang berprofesi sebagai tukang becak itu dijerat Pasal 81 juncto 76 D Pasal 82 juncto 76 E Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, dengan hukuman penjara maksimal 15 tahun.

https://regional.kompas.com/read/2019/12/12/10285101/kasus-pencabulan-anak-tiri-di-bandung-korban-diimingi-imingi-hp-baru

Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke