Kondisi mencekam di perbatasan antara Nagari Sumpur, Kecamatan Batipuh Selatan, Tanah Datar dengan Nagari Bungo Tanjung, Kecamatan Batipuh sekitar pukul 16.00 WIB.
Warga Bungo Tanjung yang melakukan pemancangan tanah di daerah tapal batas itu diprotes warga Sumpur sehingga terjadi perkelahian massal dengan membawa senjata tajam.
Beruntung, petugas dari Polres Padang Panjang cepat turun ke lapangan menghentikan perkelahian massal itu.
"Betul ada perkelahian massal yang melibatkan warga dari Nagari Sumpur dan Bungo Tanjung sekitar pukul 16.00 WIB tadi," kata Kapolres Padang Panjang, AKBP Sugeng Hariyadi yang dihubungi Kompas.com, Kamis malam.
Sugeng menyebutkan kejadian berawal dari warga Bungo Tanjung yang melakukan pemancangan tanah yang diprotes warga Sumpur.
"Akibatnya terjadi perkelahian yang melibatkan warga dua nagari," kata Sugeng.
Tiga orang terluka
Akibat perkelahian itu, tiga warga menderita luka-luka dan dibawa ke RSUD Padang Panjang.
"Warga yang berkelahi membawa senjata tajam. Tiga warga menderita luka-luka dan dilarikan ke RSUD Padang Panjang," kata Sugeng.
Sugeng menyebutkan setelah petugas datang ke lokasi kejadian, perkelahian akhirnya dapat dihentikan.
"Perkelahian sudah dihentikan. Warga sudah kembali ke rumahnya masing-masing," kata Sugeng.
https://regional.kompas.com/read/2019/12/05/20325911/ribut-soal-tapal-batas-warga-dua-desa-di-sumbar-terlibat-tawuran