Salin Artikel

Bertemu Ridwan Kamil, Dirut Pertamina Janji Bangun Proyek Petrokimia di Indramayu

Nicke mengatakan, proyek itu akan diintegrasikan dengan kilang minyak eksisting di Balongan.

"Jadi ini proyek Petrokimia yang diintegrasikan dengan kilang yang saat ini sudah ada, eksisting. Namun kilang ini akan kita ekspansi kapasitasnya dan diintegrasikan dengan pabrik petrokimia beserta turunannya. Jadi ini akan jadi integrated refinery and petrochemical plant terbesar dan ini letaknya di Jabar. Kapasitasnya untuk refinery menjadi 350.000 barel per hari dan untuk petrochemical bisa 2,5 juta nafta," kata Nicke.

Nicke berharap, proyek tersebut mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat khususnya untuk masalah perizinan dan penunjukan lokasi. Bahkan, proyek itu rencananya akan diusulkan menjadi kawasan ekonomi khusus.

"Kami memerlukan perizinan juga penempatan lokasi. Kami sangat berharap kemudian statusnya bisa jadi KEK karena akan mendapat beberapa kemudahan jadi kami berharap dukungan dari Pak Gubernur," ujarnya.

Rencananya proyek itu itu akan dimulai pada awal tahun 2020 untuk tahap konstruksi. Jika tak ada kendala, proyek itu bisa mulai beroperasi pada tahun 2026.

"Awal operasinya tahun 2026 bertahap. Jadi nanti kebutuhan tenaga kerjanya ada untuk konstruksi dan tahap operasi. Untuk tahap konstruksi dimulai awal tahun, untuk masa operasi dimulai 2026," jelasnya.

Serap 35.000 Tenaga Kerja

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyambut baik rencana tersebut. Apalagi proyek itu akan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Jawa Barat.

Pria yang akrab disapa Emil itu menuturkan, proyek itu diprediksi dapat menyerap sekitar 35.000 tenaga kerja.

"Kami berdua ini menindaklanjuti arahan Pak Presiden untuk mempercepat investasi-investasi yang strategis yang ujungnya membawa lapangan pekerjaan dan kesejateraan kepada rakyat. Nah investasi ini selama 4-5 tahun konstruksi akan mempekerjakan 30.000-35.000 warga lokal mayoritas untuk bekerja di sana dan ratusan orang insinyur teknisi selama beroperasi," kata Emil.

Emil menambahkan, selagi proses konstruksi disiapkan, pihak Pertamina akan memberi pembekalan bagi pekerja lokal agar mendapat wawasan selama proses konstruksi dikerjakan.

"Dan yang paling penting ibu Dirut sudah komit mayoritas pekerja asal Indramayu. Dan ada inovasi menunggu operasi warga Indramayu akan dilatih dulu sehingga pas hari H operasi anak-anak Indramayu sudah punya ilmu tentang industri petrochemical," ucapnya.

Emil menuturkan, investasi yang ditanamkan mencapai Rp 100 triliun. Pemprov Jabar, kata Emil, punya tugas untuk mengamankan masalah tata ruang serta penunjukan lokasi yang diminta Pertamina.

"Kami juga mengusulkan upgrade mendapat status KEK juga karena lahannya kan di atas 200 hektar. Mudah-mudahan ini contoh pemimpin di daerah Dirut BUMN krjanya ngebut sinergis dan insya Allah membawa percepatan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia khususnya di Jabar," jelas Emil. 

https://regional.kompas.com/read/2019/11/27/15071261/bertemu-ridwan-kamil-dirut-pertamina-janji-bangun-proyek-petrokimia-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke