Salin Artikel

Tak Hanya di Surabaya, Tabebuya Juga Ada di Lamongan dan Mulai Bermekaran

Beberapa titik yang terpantau adanya tabebuya tengah bermekaran, di antaranya di Jalan Lamongrejo, Veteran, Basuki Rahmat, KH Ahmad Dahlan (depan kantor Bupati Lamongan), dan jalan poros nasional di Kecamatan Deket.

"Kalau sudah mulai bermekaran memang tampak indah. Sebelumnya kami memang punya pemikiran, bagaimana mengganti pohon-pohon yang sudah tua di pinggir jalan, dengan pohon yang memiliki bunga indah," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Lamongan, Yuhronur Efendi, Jumat (22/11/2019).

"Seperti pohon sono yang hanya besar dan kurang menarik dipandang, dengan pohon yang memiliki bunga. Beberapa pilihan sempat masuk, tapi akhirnya kami semua sepakat dengan pohon tabebuya," ucap dia.

Ditanam 3 tahun lalu

Yuhronur juga mengatakan, ide penanaman tabebuya di Lamongan bukan mengacu dengan kemunculan tabebuya yang sedang trending di Surabaya saat ini. Sebab, hal tersebut sudah mulai dilakukan sejak jauh hari.

"Kami juga tidak tahu awalnya, jika di Surabaya juga ada tabebuya dan sampai tren seperti sekarang ini sebab kami menanam tabebuya ini juga sudah lama dan memang baru banyak yang mulai bermekaran saat ini," terangnya.

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lamongan Wahyudi menjelaskan, penanaman pohon tabebuya di beberapa titik yang ada di Lamongan sudah dilakukan sejak 2016. Saat itu, dirinya masih bertugas di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Lamongan.

"Tiga tahun lalu kami menanam tabebuya, dan alhamdulillah sekarang sudah mulai tampak hasilnya," tutur Wahyudi, yang kini menjabat sebagai Kepala DLH Lamongan.

Saat itu, Dinas PU memang memiliki wacana bagaimana membuat tatanan Kabupaten Lamongan menjadi tampak lebih indah dan asri saat dipandang mata. Dari beberapa pohon yang menjadi alternatif, akhirnya dipilih tabebuya.

"Ternyata cocok dengan kondisi cuaca di Lamongan. Di samping itu, tabebuya juga memiliki ketinggian wajar serta mudah perawatannya," kata dia.

Tabebuya tidak butuh banyak air

Tidak hanya itu, tabebuya menjadi pilihan lantaran tidak banyak membutuhkan pasokan air, akarnya tidak merusak jalur pedestrian, dengan perawatan dan pemupukan tidak berbeda dibanding pohon lain.

Bahkan pada awal kali, Wahyudi mengatakan, langsung mendatangkan tabebuya dari Brasil kendati tidak dalam jumlah yang banyak.

Sekaligus sebagai tahapan percobaan, apakah tanaman ini cocok ditanam di wilayah Lamongan.

"Tapi karena sekarang di Lamongan sudah ada yang jual, maka kami tidak perlu beli jauh-jauh lagi, cukup di sini (Lamongan) saja," tambah Kusnaini, Kasi Pertamanan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Lamongan, yang kini membawahkan perawatan dan pengawasan pertumbuhan tabebuya di Lamongan.

https://regional.kompas.com/read/2019/11/22/14575321/tak-hanya-di-surabaya-tabebuya-juga-ada-di-lamongan-dan-mulai-bermekaran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke