Salin Artikel

Mensos Harap Simulasi Siaga Bencana Gencar Dilakukan di Daerah Rawan

"Arahan presiden jelas, tingkatkan kesiapsiagaan bencana di daerah rawan bencana. Oleh karena itu, Kementerian Sosial mencanangkan 471 kawasan siaga bencana se-Indonesia," kata Juliari usai pencanangan dan simulasi kawasan siaga bencana di Kalipucang, Jumat.

Dia mengatakan, tujuan penting dari simulasi dan pencangan ini adalah warga siap saat terjadi bencana. Warga tahu harus apa saat bencana melanda.

"Saat bencana terjadi, warga kawasan siaga bencana sudah benar-benar ready. Itu yang penting," jelas Juliari.

Dia mengatakan, penanganan harus lebih baik saat terjadi bencana. Kalaupun ada korban, tak boleh lebih banyak dari kejadian sebelumnya.

"Kita tak ingin warga tidak tahu harus berbuat apa saat bencana," katanya.

Negara Indonesia, lanjut Juliari, merupakan negara rawan bencana. Oleh karenanya simulasi kebencanaan harus sering dilakukan.

"Terutama sekarang memasuki musim hujan," ucapnya.

Bencana itu takdir, tapi banjir dan longsor ulah manusia...

Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata mengatakan, wilayahnya termasuk daerah rawan bencana. Di laut bisa saja terjadi tsunami, gunungnya rawan longsor, dan muara sungainya rawan banjir.

"Simulasi akan membantu kesiapan kita saat ada bencana," kata Jeje.

Warga, lanjut dia, diharapkan bisa hidup rukun meski berada di daerah rawan bencana. Oleh karena itu pelestarian alam menjadi kewajiban semua pihak.

"Bencana bisa takdir Allah SWT. Tapi kalau banjir dan longsor karena ulah manusia," jelasnya.

Sementara itu, dalam rilis Kemensos yang diterima Kompas.com, Kawasan Siaga Bencana (KSB) merupakan wadah penanggulangan bencana yang berbasis pendekatan terpadu. 

Ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan di sejumlah daerah yang memiliki risiko bencana tinggi maupun daerah di sekitarnya yang akan berperan sebagai daerah penyangga.

Kawasan Siaga Bencana dikolaborasikan dengan kegiatan Tagana Masuk Sekolah (TMS) yang dilakukan sebagai upaya edukasi bencana kepada pelajar, guru dan orang tua di sekolah yang berada di lokasi rawan bencana.

Kawasan siaga bencana

Kawasan Siaga Bencana merupakan pengembangan dari program Kampung Siaga Bencana yang telah dilaksanakan Kementerian Sosial sejak tahun 2010.

Jika dalam Kampung Siaga Bencana edukasi dan pelatihan kebencanaan hanya dilakukan per kampung, maka kini dengan adanya Kawasan Siaga Bencana jangkauan semakin luas mencakup daerah-daerah rawan bencana yang berbatasan antar kecamatan, antar Kabupaten dan atau antar provinsi.

Tujuan Kawasan Siaga Bencana untuk mempercepat terbangunnya pemahaman dan kesiapsiagaan masyarakat dan petugas penanggulangan bencana terhadap potensi dan kemungkinan terjadinya bencana.

Fokusnya adalah memberikan edukasi kepada masyarakat dan memfasilitasi penyusunan Standar Pelayanan Minimal bidang Penanggulangan Bencana yang mengatur pembagian tugas dan kewenangan antara pusat dan daerah dalam penanggulangan bencana.

Dalam kegiatan Pencanangan Kawasan Siaga Bencana ini Mensos menyerahkan secara simbolis bantuan logistik senilai Rp 2,3 miliar.

Bantuan logistik terdiri dari bantuan bufferstock penanggulangan bencana untuk Provinsi Jawa Barat senilai Rp1,1 miliar dan untuk Provinsi Jawa Tengah senilai Rp1,2 miliar. 

https://regional.kompas.com/read/2019/11/22/13243661/mensos-harap-simulasi-siaga-bencana-gencar-dilakukan-di-daerah-rawan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke