Salin Artikel

Mengenal Sejarah Lokalisasi Prostitusi Tertua di Kendal yang Baru Ditutup

Lokalisasi yang terletak di perbatasan Kendal dan Semarang itu resmi ditutup pada Selasa (19/11/2019). 

Menurut penulis buku Babad Tanah Kendal, Achmad Hamam Rochani (67), Gbl sudah ada sejak awal tahun 70-an.

Munculnya lokalisasi itu hampir bersamaan dengan lokalisasi Sunan Kuning (SK) di Semarang.

Saat itu, hanya ada beberapa rumah dan masih remang-remang.

Lelaki hidung belang yang datang kebanyakan para sopir truk.

Asal-usul sebutan

Sebelum dikenal dengan nama Gambilangu (Gbl), menurut Hamam, dulunya dikenal dengan nama Sunan Kledung (SK).

Dinamakan Sunan Kledung karena di daerah itu banyak tumbuh tanaman Kledung.

“Sebutannya dulu SK juga. Ini terkontaminasi dengan Sunan Kuning, yang juga disingkat (SK),” kata Hamam, Rabu (20/11/2019).

Hamam menjelaskan, sejak 1976, ada perluasan wilayah Kota Semarang.

Sebagian wilayah Kabupaten Kendal masuk ke wilayah ibu kota Jawa Tengah tersebut.

Kemudian, tiba-tiba  muncul nama Gambilangu (Gbl).

“Ini juga mungkin karena di situ juga banyak tumbuh tanaman gambi yang rasanya langu, lalu disebut Gambilangu,” kata dia. 

Sugito (55), salah satu warga Dukuh Mlaten, Sumberjo, Kaliwungu, mengaku bahwa dirinya datang dan tinggal di Dukuh Mlaten yang kini terkenal dengan sebutan Gbl sejak 1978.

Saat itu, menurut dia, hanya ada tiga rumah yang dijadikan tempat prostitusi. 

“Tamunya kebanyakan sopir truk,” ujar Sugito.

Sugito mengatakan, lama kelamaan rumah prostitusi itu bertambah dan berkembang.

Pelanggan yang datang juga semakin banyak.

Kemudian, seiring dengan perkembangan zaman, pada 1990-an, muncullah rumah karaoke.

“Sebelum ada karaoke, adanya pengamen dangdut yang berkeliling dari gang satu ke lainnya,” katanya.

Di Gbl, Sugito membuka usaha jualan makanan dan minuman.

Usahanya itu masih berjalan hingga kini. 

Kepala Desa Sumberjo, Kaliwungu, Sugeng (52) mengatakan, penduduk asli Gbl lebih dari 1.500 jiwa. 

Mereka tersebar di 8 RT dan 2 RW.

https://regional.kompas.com/read/2019/11/20/14184521/mengenal-sejarah-lokalisasi-prostitusi-tertua-di-kendal-yang-baru-ditutup

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke