Salin Artikel

Solar Langka di Sulawesi Selatan, Sopir Sampai Menginap, Ini Komentar Pertamina

PAREPARE, KOMPAS.com –  Kelangkaan BBM jenis solar menjadi keresahan bagi penggunanya. Sejak sebulan lalu, para sopir truk bahkan harus menginap di SPBU di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan.

Menanggapi hal itu, Pertamina mengaku sulitnya solar karena adanya peningkatan konsumsi BBM jenis solar di masyarakat.

Supervisor Communication Pertamina MOR VII Ahad Rahedi mengaku, berbagai upaya yang dilakukan PT Pertamina agar penyaluran BBM jenis solar tepat sasaran.

“Berbagai upaya kami lakukan agar penyaluran solar tepat sasaran termasuk menambah kuota penugasan yang berikan oleh pemerintah. Untuk tahun 2019, wilayah Sulawesi Selatan 411,436 kilo liter (kl), sementara kuota untuk Sulawesi 808.376 kl, " kata Supervisor Communication Pertamina MOR VII, Ahad Rahedi melalui telepon selulernya, Senin (11/11/2019).

Sementara untuk penyaluran komsunsi hingga September, di Sulawesi Selatan mencapai 352.643 kl, untuk wilayah Pulau Sulawesi secara keselurahan mencapai 668.390 kl solar.

“Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak usah khawatir dan tidak membeli BBM diluar kebutuhan. Pihak Pertamina masih punya stok hingga 2020," tambah Ahad Rahedi.

Sebelumnya, karena sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar, puluhan sopir truk dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan, terpaksa harus menginap di sejumlah SPBU di Kota Parepare, Sulawesi Selatan.

“Jika pihak Pertamina ingin menaikkan harga solar bersubsidi silakan, daripada kami tidak bias keluar mencari nafkah untuk anak dan istri,“ pinta Riko Soerang, sopir truk yang langganan menginap di SPBU karena menunggu solar. 

https://regional.kompas.com/read/2019/11/11/14111851/solar-langka-di-sulawesi-selatan-sopir-sampai-menginap-ini-komentar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke