Salin Artikel

5 Fakta Orangtua Bupati TTU Jualan Sayur di Pasar, Beli Buku untuk Cucu hingga Terima Penghargaan dari Kemendikbud

Sehari-hari mereka tinggal di rumah sederhana di Desa Bijeli, Kecamatan Noemuti, Kabupaten TTU. Selain bertani, mereka juga menjual sendiri hasil panen ke pasar.

Berikut fakta dari orangtua Bupati TTU yang jualan sayur di pasar:

1. Jual asam yang di petik dekat rumah

Saat musim asam, Margaretha Hati Manhitu dan suaminya, Yakobus Manue Fernandez memetik dan memungut asam dari pohon yang ada di dekat rumahnya.

Asam kering tersebut kemudian dikumpulkan dan dikupas sebelum dijual kepada pelanggan.

Bukan hanya itu, Margaretha dan Yakobus juga mengelola sawah dan kebun serta menjual sayuran hasil panen di pasar.

Margaretha dan suaminya tinggal bersama seorang anak perempuan dan menantunya.

Mereka tetap bekerja seperti biasa untuk mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari.

Margaretha mengaku tidak ingin menjadi beban bagi anaknya.

Walaupun anakanya telah sukses, Margaretha masih menasihati putranya agar bekerja dengan baik.

"Saya selalu pesan buat anak saya untuk kerja yang baik untuk rakyat dan jaga nama baik keluarga," ucapnya.

3. Belikan cucu buku sekolah

Hasil berjualan sayur di pasar digunakan Margaretha dan suaminya untuk kebutuhan sehari-hari.

Selain itu, Margaretha juga sering membelikan buku sekolah untuk para cucunya, termasuk anak-anak dari Raymundus.

Raymundus sempat melarang orangtuanya bekerja. Namun mereka tetap memilik menajdi petani dan berjualan di pasar.

"Saya sudah larang, tapi mama tetap tidak mau karena mama bilang kita sudah tanam di kebun, jadi hasilnya harus dijual," kata Raymundus.

"Mama dalam usia yang sudah 78 tahun masih tetap kerja kebun dan sawah bersama bapak. Tentu hal yang sangat berharga buat saya. Mereka selalu mengatakan kepada saya bahwa nikmatilah keringatmu sendiri lebih berharga dan tidak boleh ambil hak orang lain," kata Raymundus.

Menurut Raymundus, sang ibu paling lama dua hari berkunjung ke rumahnya.

Raymundus bercerita bahwa ibunya paling lama dua hari berkunjung di rumahnya. Sang ibu ingin segera pulang untuk bekerja menanam sayur dan mencari asam serta mengurus sawah.

"Kerja keras, kerja tanggung jawab sampai tuntas, dan ini pelajaran yang sangat berharga buat diri saya sampai saat ini, saya pegang teguh dalam hidup," ucapnya.

5 Penghargaan dari Kemendikbud

Orangtua Bupati TUU, Margaretha Hati Manhitu dan Yakobus Manue Fernandez diundang oleh Kemendikbud pada 6-7 November 2019.

Mereka akan menerima penghargaan dari Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kepada Kompas.com, Senin (4/11/2019) Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes akan mengantar kedua orangtunya ke Jakarta.

"Saya hanya bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan dan semua pihak yang telah membantu dengan caranya masing-masing sehingga membuat semua seperti ini," ujar Raymundus.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Sigiranus Marutho Bere | Editor: Khairina, Sabrina Asril, Rachmawati)

https://regional.kompas.com/read/2019/11/05/15250091/5-fakta-orangtua-bupati-ttu-jualan-sayur-di-pasar-beli-buku-untuk-cucu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke