Salin Artikel

Ini Alasan Sebenarnya Gubernur NTT Viktor Laiskodat Tak Jadi Menteri Jokowi

Menurut kader Partai NasDem itu, dia sudah berdiskusi intens dengan petinggi partai NasDem dan Jokowi terkait rencana masuk dalam jajaran menteri.

"Lewat diskusi mendalam, baik dari partai dan presiden, memahami betul bahwa pembangunan di NTT perlu dilanjutkan. Karena itu saya ditugaskan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang ada," ujar Viktor, kepada sejumlah wartawan usai turun dari jet pribadi di Bandara El Tari Kupang, Senin (21/10/2019) sore.

Viktor mengatakan, langkah yang diambil merupakan keputusan partai dan dalam diskusi dengan presiden.

"Saya ditugaskan untuk menyelesaikan tugas di sini, karena dilihat bahwa NTT perlu ada prioritas dan kerja-kerja yang luar biasa," kata Viktor.

Viktor menjelaskan, jika diperintah presiden untuk menjadi menteri, maka tidak ada pilihan lain selain menerimanya.

Namun, ketika disuruh memilih, maka Viktor lebih memilih menjadi Gubernur NTT.

"Kalau disuruh memilih pasti saya akan pulang, karena saya majunya sebagai gubernur," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat, diminta menjadi menteri dalam kabinet kerja Presiden dan Wakil Presiden, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Namun, tidak dijelaskan menteri apa yang ditawarkan ke Viktor. 

Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan, Viktor menolak tawaran tersebut. Menurut Willy, Viktor ingin fokus sebagai Gubernur NTT.


Viktor disebut masih diinginkan oleh masyarakat NTT sebagai pemimpin mereka.

"Banyak aspirasi rakyat dan tokoh-tokoh masyarakat dan agama NTT meminta ke Presiden untuk kakak Viktor tetap memimpin NTT," kata Willy saat dikonfirmasi, Senin (20/10/2019).

Meski telah memastikan Viktor mundur dari bursa menteri, NasDem belum menentukan nama pengganti.

https://regional.kompas.com/read/2019/10/21/19105151/ini-alasan-sebenarnya-gubernur-ntt-viktor-laiskodat-tak-jadi-menteri-jokowi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke